Didesak Agar jadi Tersangka KPK, Bupati Sudewo soal Surat Warga Pati: Saya akan Istikamah dan Amanah

Rabu, 27 Agustus 2025 | 18:06 WIB
Didesak Agar jadi Tersangka KPK, Bupati Sudewo soal Surat Warga Pati: Saya akan Istikamah dan Amanah
Bupati Pati Sudewo usai diperiksa KPK terkait dugaan kasus korupsi, Jakarta, Rabu (27/8/2025). [Suara.com/Dea]

Suara.com - Bupati Sudewo menanggapi santai soal surat desakan penetapan tersangka yang dilayangkan oleh warga Pati kepada KPK. Menanggapi adanya desakan dari warganya sendiri, politisi Partai Gerindra itu mengaku bakal menjadi pejabat yang istikamah.

Pernyataan itu disampaikan Sudewo usai merampungkan pemeriksaan di KPK terkait kasus dugaan korupsi pada pengadaan pembangunan jalur kereta api di Wilayah Jawa Tengah/Solo Balapan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Tahun Anggaran 2018-2022. Kasus itu mencuat saat dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI. 

“Saya akan istikamah dan amanah untuk membangun Kabupaten Pati sebaik-baiknya," ujar Sadewo. 

Dalam kasus itu, Sudewo menjalani pemeriksaan selama tujuh jam. 

Menanggapi surat di KPK itu, Sudewo justru meminta warga Pati tetap guyub. 

“Saya menyuruh masyarakat kompak, solid, dan damai,” katanya.

Surat Desakan Tetapkan Sudewo Tersangka

Sebelumnya, pada 25 Agustus 2025, ratusan warga Pati melakukan jalan kaki dari Alun-alun Pati menuju kantor pos untuk mengirimkan surat desakan kepada KPK agar menetapkan Sudewo sebagai tersangka kasus dugaan korupsi DJKA Kemenhub.

Adapun nama Sudewo sempat muncul dalam sidang kasus tersebut dengan terdakwa selaku Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya, dan pejabat pembuat komitmen BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Jateng, 9 November 2023.

Baca Juga: Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!

Dalam sidang itu, KPK disebut menyita uang dari Sudewo sekitar Rp3 miliar. Jaksa penuntut umum KPK menunjukkan barang bukti foto uang tunai dalam pecahan rupiah dan mata uang asing yang disita dari rumah Sudewo.

Namun, Sudewo membantah hal tersebut. Dia juga membantah menerima uang senilai Rp720 juta yang diserahkan pegawai PT Istana Putra Agung, serta Rp500 juta dari Bernard Hasibuan melalui stafnya yang bernama Nur Widayat.

Sementara kasus tersebut terkuak berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah DJKA Kemenhub. Saat ini, BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah telah berganti nama menjadi BTP Kelas I Semarang.

Jerat 10 Tersangka

KPK lantas menetapkan 10 orang tersangka yang langsung ditahan terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur rel kereta api di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Setelah beberapa waktu atau hingga November 2024, KPK telah menetapkan sebanyak 14 tersangka. KPK juga telah menetapkan dua korporasi sebagai tersangka kasus tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?