Ia langsung mengalihkan perdebatan ke akar masalah yang paling dirasakan rakyat: tunjangan DPR. Dengan ini, ia berhasil mengubah perdebatan personal menjadi isu kepentingan publik yang jauh lebih besar.
5. Simbol Perlawanan Intelektual
Kalimatnya, "Kita debat deh, apakah tunjangan DPR itu berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat atau enggak," kini menjadi kutipan ikonik.
Bagi netizen, Salsa bukan lagi sekadar perempuan pemberani, melainkan simbol harapan baru, namun bukti bahwa arogansi kekuasaan bisa dan harus dilawan, bukan dengan caci maki, melainkan dengan data, logika, dan kecerdasan.
Ini lah 5 fakta mengenai Salsa Erwina yang menantang Ahmad Sahroni berdebat terbuka.
Apakah Ahmad Sahroni berani menghadapinya?
Tulis pendapat kalian ke kolom komentar ya!