Suara.com - Tragedi tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) di tengah kericuhan demo Gedung DPR telah memicu amarah dan duka nasional.
Kasus ini menjadi sorotan tajam, menyeret institusi Polri ke dalam ujian akuntabilitas yang berat.
Di tengah simpang siur informasi, penting untuk mengetahui fakta-fakta kunci yang terungkap sejauh ini.
Berikut adalah 9 fakta penting seputar kasus yang mengguncang rasa keadilan publik ini.
1. Korban Adalah Pengemudi Ojek Online
Fakta paling menyakitkan dari insiden ini adalah korban merupakan seorang warga sipil, seorang pengemudi ojek online yang sedang mencari nafkah.
Kematian tragisnya di lokasi unjuk rasa menjadi simbol kerapuhan warga biasa di tengah eskalasi konflik.
2. Terjadi Saat Demo Ricuh di Gedung DPR
Peristiwa maut ini terjadi bukan dalam kondisi normal. Insiden berlangsung saat unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI di Senayan memanas dan berujung ricuh hingga malam hari.
Kendaraan taktis (rantis) Brimob saat itu sedang dalam operasi pengendalian massa.
Baca Juga: Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob: 7 Anggota Diamankan, Siapa Sopirnya?
3. 7 Anggota Brimob Diperiksa Intensif
Divisi Propam Polri bergerak cepat dengan memeriksa tujuh anggota Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Mereka adalah personel yang berada di dalam kendaraan taktis pada saat insiden nahas itu terjadi. Status mereka kini adalah terperiksa.
4. Melibatkan Perwira Menengah (Kompol)
Pemeriksaan tidak hanya menyasar personel di level Tamtama atau Bintara. Dari tujuh anggota yang diperiksa, salah satunya adalah perwira menengah berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) dengan inisial C.
Hal ini menunjukkan penyelidikan dilakukan secara serius hingga ke level komando lapangan.