Suara.com - Beredar klaim bahwa Rayyan ‘Pacu Jalur’ meninggal dunia pada 28 Agustus 2025. Unggahan tersebut viral di media sosail.
Unggahan dari akun Facebook “Hakekat Kebenaran ” menampilkan foto seorang anak laki-laki di dalam peti jenazah, dengan narasi yang menyebutkan bahwa Rayyan Arkan Dikha, bocah berusia 11 tahun yang dikenal sebagai sensasi global lewat viralnya “tarian hidung perahu”, mengalami kecelakaan tragis dalam perjalanan pulang dari sekolah.
![Viral hoaks Rayyan "Pacu Jalur" viral di media sosial. [Dok. TurnBackHoax]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/01/59713-hoaks.jpg)
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Namun, pencarian fakta TurnBackHoax menelusuri klaim tersebut. Mereka melakukan pencarian menggunakan kata kunci “Rayyan ‘Pacu Jalur’ meninggal dunia pada 28 Agustus 2025” di mesin pencari Google, tetapi tidak menemukan pemberitaan kredibel yang mendukung klaim tersebut.
Tak hanya itu, TurnBackHoax mengunggah gambar yang beredar ke situs pendeteksi Artificial Intelligence, hivemoderation.com.
Hasil analisis menunjukkan gambar tersebut kemungkinan besar hasil rekayasa AI dengan probabilitas mencapai 73,1 persen. Hal ini menegaskan bahwa foto yang tersebar bukanlah dokumentasi asli kematian Rayyan.
Kabar ini menjadi contoh cepatnya konten palsu yang bisa viral di media sosial, terutama saat melibatkan anak-anak atau selebritas muda seperti Rayyan. Warga net pun diimbau untuk selalu mengecek informasi melalui sumber terpercaya sebelum membagikan konten yang belum diverifikasi.
Kesimpulan
Unggahan dengan klaim Rayyan ‘Pacu Jalur’ meninggal dunia pada 28 Agustus 2025 masuk kategori konten palsu (fabricated content). Hingga kini, tidak ada bukti kredibel yang membenarkan kabar kematian Rayyan.