Sontak saja, arahan Prabowo untuk menaikkan pangkat para aparat korban demo tersebut menjadi sorotan warganet.
Banyak warganet yang merasa kecewa dengan arahan tersebut mengingat kondisi negara yang tengah ricuh dan tidak stabil.
Seperti diketahui, kegeraman rakyat selain pada anggota DPR dan Pemerintah, juga kepada institusi kepolisian, yang dianggap kerap bertindak semena-mena kepada rakyat.

"Sempet-sempetnya naikin pangkat," ujar warganet. "Sibuk banget ngasih penghargaan dari kemarin," kata warganet lain.
"Woy aspirasi rakyat demo kemarin minimal respon dulu," komentar warganet.
"Prabowo terlalu mendewakan aparat kepolisian daripada rakyatnya," imbuh warganet lain.
"Bukan enggak cinta Prabowo ya, tapi kayak enggak nyambg antara tuntutan rakyatnya sama penghargaan yang diberikan (pada aparat)," kata warganet lain.
Aksi Massa Lawan Aparat
Untuk diketahui, sebelumnya, ribuan massa aksi menggeruduk Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/8/2025), sebagai bentuk protes terhadap kekerasan polisi saat menangani demonstrasi di hari sebelumnya.
Seorang pengendara ojek online Affan Kurniawan meninggal dilindas kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya saat demonstrasi di Jakarta, 28 Agustus 2025.
Baca Juga: Demo DPR 'Adem Ayem': Mahasiswa Tinggalkan Lokasi, Apa Pesan Mereka?
Massa aksi pun mulai berdatangan ke gerbang masuk Markas Polda Metro Jaya sekitar dan berhadapan dengan polisi pukul 15.00 WIB. Sebagian besar massa aksi mengenakan jaket almamater dari berbagai universitas.
Massa aksi pun berhasil masuk ke Markas Polda Metro Jaya lewat gerbang menuju arah Senayan sekitar pukul 16.00 WIB.
Sebagian dari mereka mencopoti plang "Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya)" yang berada di depan gerbang.
Massa juga menuliskan kata-kata "Pembunuh" dengan cat semprot di depan markas. Sementara itu, para polisi berbaris dan berjaga lengkap dengan tameng dan helm.
Kontributor : Anistya Yustika