Dalih Diserang Kelompok Anarko, Polisi Salahkan Angin soal Tembakan Gas Air Mata ke Kampus Unisba

Selasa, 02 September 2025 | 11:53 WIB
Dalih Diserang Kelompok Anarko, Polisi Salahkan Angin soal Tembakan Gas Air Mata ke Kampus Unisba
Dalih Diserang Kelompok Anarko, Polisi Salahkan Angin soal Tembakan Gas Air Mata ke Kampus Unisba

Suara.com - Situasi Bandung, Jawa Barat pada Senin (1/9) malam hingga Selasa (2/9/) hari mencekam setelah beredar video yang menampilkan tindakan aparat mengepung Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (UNPAS). Dalam kondisi itu, aparat menembaki mahasiswa yang berada di dalam kampus dengan gas air mata

Dalih aparat kepolisian menembakan gas air mata ke kampus Unisba karena merasa diserang sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga kelompok anarko dengan menggunakan bom molotov. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Hendra Rochmawan. Dia mengeklaim jika aparat gabungan TNI-Polri diserang menggunakan bom molotov saat melakukan patroli skala besar di kawasan Jalan Tamansari, Kota Bandung.

"Pada saat yang sama, muncul sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga merupakan kelompok anarko. Mereka inilah awalnya yang menutup jalan dan membuat blokade di Tamansari sambil anarkis," ucapnya dikutip dari Antara, Selasa. 

Tangkapan layar kendaraan tempur milik TNI terlihat di kawasan UNISBA-UNPAS. [Medsos/X]
Tangkapan layar kendaraan tempur milik TNI terlihat di kawasan UNISBA-UNPAS. [Medsos/X]

Hendra menjelaskan kelompok tersebut kemudian melakukan provokasi lebih jauh dengan melempar bom molotov dari dalam kampus ke arah petugas dan kendaraan, termasuk kendaraan taktis (rantis) Brimob. Atas kondisi itu, petugas menembakkan gas air mata ke jalan raya.

"Tim kemudian menembakkan gas air mata ke jalan raya, namun tertiup angin hingga ke arah parkiran Unisba. Inilah yang kemudian dijadikan bahan provokasi oleh kelompok anarko untuk membenturkan mahasiswa dengan petugas," katanya.

Ia menegaskan informasi di media sosial yang menyebut aparat masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet, dan menembakkan gas air mata ke dalam area kampus adalah tidak benar.

"Jarak petugas dengan kampus kurang lebih 200 meter dari kampus Unisba. Tidak ada pula tembakan gas air mata yang diarahkan ke kampus, semuanya diarahkan ke jalan raya, tempat kelompok berpakaian hitam berkumpul," katanya.

Hendra menambahkan setelah situasi di Jalan Tamansari terkendali dan kelompok berpakaian hitam melarikan diri, patroli gabungan TNI/Polri kembali melanjutkan pengamanan ke sejumlah titik lain di Kota Bandung.

Baca Juga: Sebut Gerakan Aksi Massa Konstitusional, Bivitri Sindir Pidato Prabowo: Tak Selesaikan Akar Masalah!

"Tuduhan bahwa aparat menyerang lebih dahulu adalah tidak benar. Justru kami melakukan patroli dialogis untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Barat," klaimnya.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI