Tewas Kecelakaan Dinilai Janggal, Mahasiswa Unnes Iko Juliant Ternyata Sempat Ngigau Takut Dipukuli

Selasa, 02 September 2025 | 15:25 WIB
Tewas Kecelakaan Dinilai Janggal, Mahasiswa Unnes Iko Juliant Ternyata Sempat Ngigau Takut Dipukuli
Tewas Kecelakaan Dinilai Janggal, Mahasiswa Unnes Iko Juliant Ternyata Sempat Ngigau Takut Dipukuli. (Tangkapan layar/Instagram)
Baca 10 detik
  • Mahasiswa Unnes, Iko Juliant Junior meninggal dunia usai ikut demonstrasi di Semarang
  • Kejanggalan kematian Iko Juliant Junior
  • Iko sempat mengigau 'jangan dipukuli' sebelum meninggal dunia di rumah sakit

Suara.com - Kematian Iko Juliant Junior, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES)  masih menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, korban sempat mengigau agar tidak dipukuli sebelum dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025) lalu. 

Adanya kejanggalan itu, Pusat Bantuan Hukum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Unnes turun tangan untuk melakukan investigasi terkait meninggalnya Iko. Diketahui, sebelum meninggal dunia, Iko sempat mengikuti alsi demonstrasi di Semarang pada Sabtu (30/8) lalu. 

Advokat Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Alumni FH Unnes Nauval Sebastian menyebutkan jika pihak keluarga sempat mendapat kabar jika Iko meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. 

"Dari informasi yang diterima keluarga, almarhum meninggal akibat kecelakaan," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (2/9/2025). 

Tangkapan layar mahasiswa UNNES yang meninggal dunia. [Instagram]
Tangkapan layar mahasiswa UNNES yang meninggal dunia. [Instagram]

Namun, lanjut Nauval, terdapat banyak kejanggalan atas informasi kematian tersebut. Kejanggalan tersebut, antara lain kondisi bagian wajah korban yang mengalami lebam diduga bukan akibat kecelakaan. Bahkan, saat menjalani perawatan di rumah sakit, Iko dilaporkan mengigau dengan mengatakan tidak ingin dipukuli. 

"Selain itu, korban dilaporkan sempat mengigau dan bilang 'jangan dipukuli' saat dirawat di rumah sakit," bebernya.

Nauval menuturkan kronologis kejadian diawali saat korban berangkat dari rumahnya di wilayah Ngaliyan, Kota Semarang, hingga dilaporkan meninggal dunia. Korban pamit untuk pergi mengikuti aksi pada Sabtu (30/8) siang, dengan membawa jaket almamater.

Ia belum mendapat informasi lokasi korban mengikuti demonstrasi. Almarhum sempat pulang ke rumah pada Sabtu (30/8) malam dan pamit pergi lagi untuk membantu membebaskan sejumlah mahasiswa yang masih ditahan polisi.

Setelah kepergian itu, kata Nauval, keluarga sudah tidak memperoleh kabar dari almarhum hingga dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit usai menjalani operasi.

Baca Juga: Sebelum Ditangkap, Delpedro Marhaen Ungkit 'Parcok' di 2024: Polisi Sedang Memanen Dosa-dosanya!

Pusat Bantuan Hukum IKA FH Unnes hingga kini masih melakukan investigasi berkaitan dengan kejadian tersebut. Rekan almarhum yang saat itu berangkat bersama juga belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Artanto mengatakan kepolisian akan menyelidiki peristiwa meninggalnya mahasiswa Unnes tersebut.

"Keluarga bisa merapat ke Polrestabes Semarang atau Polda Jawa Tengah untuk menginformasikan secara resmi kejadian itu guna dilakukan penyelidikan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?