Igun menilai polemik ini seharusnya segera diluruskan oleh pihak Wakil Presiden.
![Massa Driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Aliansi Taktis 'Aksi 177' URC Bergerak Bersama menggelar aksi demo di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (17/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/17/96838-demo-ojol-di-monas-ojek-online-ojek-daring.jpg)
Bagi Igun, yang penting bukan orang-orang itu bicara ke publik, melainkan adanya kejelasan resmi dari Sekretariat Wapres mengenai kapasitas pertemuan tersebut.
"Yang dibutuhkan adalah konfirmasi atau klarifikasi dari Sekretariat Wakil Presiden. Siapa mereka? Dalam kapasitas apa mereka bertemu?" pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menerima perwakilan pengemudi ojek online (ojol) di Istana Wapres, Jakarta Pusat, usai aksi unjuk rasa yang berujung ricuh kemarin.
Momen pertemuan ini dibagikan melalui video yang diunggah akun Instagram Sekretariat Wakil Presiden RI, @setwapres.ri.
Terlihat pada unggahan, sejumlah ojol yang menggunakan berbagai atribut aplikasi berbeda-beda berbincang dengan putra sulung Presiden ketujuh RI Joko Widodo itu.
Dalam pertemuan tersebut, para ojol mengeluhkan turunnya pendapatan mereka lantaran situasi yang belum kondusif pascakericuhan.
Salah seorang perwakilan mengatakan, rekan-rekan sesama pengemudi kini merasa waswas ketika hendak mencari nafkah di jalan.
“Alhamdulillah tadi pertemuannya lebih banyak kita yang memberikan masukan. Kami minta pemerintah bisa lebih cepat mengkondusifkan keadaan hari ini, karena terus terang beberapa hari ini teman-teman ojek online terganggu dalam mata pencarian. Jumlah penumpang menurun, rasa waswas juga ada dalam narik, mengingat eskalasi makin meningkat,” kata salah satu perwakilan ojol usai bertemu Gibran, Minggu (31/8/2025).
Baca Juga: Fathian Pujakesuma Tagih Sikap Prabowo dan Gibran soal Penyerangan Kampus: Bangun Kalian!
Ia menegaskan, pihaknya sudah mengimbau para pengemudi di wilayah masing-masing agar tidak mudah terprovokasi untuk ikut dalam aksi yang berujung anarkis.
“Demo itu hak demokrasi yang dilindungi undang-undang, tapi jangan sampai ada perusakan fasilitas umum atau penjarahan. Itu tidak kami inginkan,” tegasnya.
Selain itu, para pengemudi juga menyampaikan duka atas insiden yang menimpa rekan mereka, Affan Kurniawan, yang meninggal saat kericuhan terjadi. Mereka meminta proses hukum dijalankan terhadap para pelaku.
“Alhamdulillah beliau (Wapres Gibran) menanggapi secara positif dan menjanjikan akan ada proses hukum. Itu yang kami harapkan bisa sedikit meredam teman-teman ojol,” ujarnya.