Sri Mulyani Curhat Soal Rumahnya yang Dijarah: Dibeli Jauh Sebelum Masuk Pemerintahan

Selasa, 02 September 2025 | 20:10 WIB
Sri Mulyani Curhat Soal Rumahnya yang Dijarah: Dibeli Jauh Sebelum Masuk Pemerintahan
Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (17/5).
Baca 10 detik
  • Rumah Menkeu Sri Mulyani di Bintaro menjadi korban penjarahan.
  • Rumah tersebut dibeli jauh sebelum ia masuk ke pemerintahan.
  • Sri Mulyani gelisah terhadap fitnah dan hoaks di publik.

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara mengenai rumahnya di daerah Bintaro, Tangerang Selatan yang menjadi sasaran amuk massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari.

Sri Mulyani mengunggah ulang sebuah artikel yang ditulis oleh jurnalis senior Metta Dharmasaputra yang membahas soal rumahnya tersebut.

Artikel yang ditulis oleh Metta Dharmasaputra mengatakan penjarahan di rumah Sri Mulyani tak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga merusak kenangan Menteri Keuangan RI ini bersama keluarganya.

"Rumah (Sri Mulyani) di Jl Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan itu tak hanya menyimpan harta bendanya yang dirusak, tapi juga segudang memori indahnya bersama keluarga yang kini koyak," demikian kutipan dari artikel yang ditulis oleh Metta Dharmasaputra, yang diunggah ulang oleh Sri Mulyani di akun Instagram pribadinya, Selasa (2/9/2025).

Artikel tersebut juga mengatakan bahwa aset properti itu dimiliki Sri Mulyani jauh sebelum ia menduduki jabatan publik di pemerintahan.

Dalam artikel dikatakan Sri Mulyani memiliki rumah yang menjadi korban penjarahan tersebut sejak masih berkecimpung di dunia akademik.

"Rumah itu dibelinya jauh sebelum ia (Sri Mulyani) masuk ke jajaran pemerintahan. Saat masih menjadi kepala LPEM Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1998-2001) dan salah satu pengamat ekonomi terkemuka," lanjut isi artikel tersebut.

Sri Mulyani pun mengapresiasi tulisan Metta yang dinilainya mampu memberikan gambaran utuh dan akurat mengenai rumahnya yang menjadi korban penjarahan.

Ia berterima kasih atas narasi yang detail dan berbasis fakta.

Baca Juga: CSIS Kritik Pemerintah: Pendekatan Keamanan Prabowo Picu Masalah Baru dalam Demo?

"Metta Dharmasaputra - Kata Data menulis dengan pengetahuannya yang panjang, detail dan lengkap mengenai riwayat rumah saya yang menjadi korban penjarahan. Terima kasih Metta," ujar Sri Mulyani dalam unggahannya.

Lebih dari sekadar meluruskan fakta, Sri Mulyani menggunakan momen ini untuk menyampaikan kegelisahannya terhadap iklim sosial yang semakin keruh akibat hoaks dan ujaran kebencian. 

Menurutnya, kondisi ini sangat berbahaya karena berpotensi memecah belah bangsa.

"Terlalu banyak fitnah - disinformasi dan kebencian ditebarkan di ruang publik. Mudah menyulut emosi, kemarahan, kebencian dan pecah belah," tegas Sri Mulyani.

Di tengah musibah dan serangan fitnah yang menimpanya, Menteri Keuangan yang dikenal tangguh ini memilih untuk berpegang pada prinsip dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya.

"Tetaplah memilih menjadi orang baik dan decency - Nasihat Alamarhum Bapak dan Ibu saya, Al Fatehah," pungkas Sri Mulyani, sebuah pesan mendalam yang menunjukkan ketegarannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?