Suara.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) terus melanjutkan penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina periode 2018-2023. Dalam perkembangan terbaru, enam saksi kembali diperiksa oleh tim penyidik.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap enam saksi tersebut dilakukan pada Rabu (3/9).
"Penyidik Jampidsus memeriksa HM selaku VP Shared Service Finance PT Pertamina (Persero) periode 2020 sampai 2024," kata Anang dalam keterangannya, dikutip Kamis (4/9/2025).
Saksi lainnya yang diperiksa adalah:
- MM, Manager Quality System & Management PT Kilang Pertamina Internasional tahun 2020-2022.
- ISR, Analyst I Crude Oil Import Supply pada Direktorat OFP PT Kilang Pertamina Internasional.
- MD, VP Production Planning & Monitoring PT Kilang Pertamina Internasional tahun 2021-2022.
- WH, Manager Investment Management PT Pertamina International Shipping.
- DK, Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," tambah Anang.
Status Riza Chalid: Tersangka, DPO, dan Aset Disita
Dalam skandal ini, penyidik Kejagung sebelumnya telah menetapkan Riza Chalid, beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, sebagai tersangka. Namun, hingga kini saudagar minyak tersebut belum ditahan karena diketahui telah berada di luar negeri sebelum status tersangkanya diumumkan.
Kejagung telah memasukkan Riza Chalid dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan kini mengandalkan kerja sama internasional untuk melacak serta membawanya pulang guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tim penyidik juga telah menyita sembilan unit mobil mewah milik Riza Chalid dari enam lokasi berbeda, beserta sejumlah uang tunai dalam pecahan mata uang asing dan rupiah. Pihak Kejagung belum membeberkan total nilai aset yang disita karena masih dalam proses penghitungan.
Baca Juga: Riza Chalid Ada Di Mana? Namanya Trending Dikaitkan dengan Demo