Heboh, Kalimat 'Semoga Prabowo Cepat Meninggal' Terdengar di Siaran TV Korea

Sumarni Suara.Com
Jum'at, 05 September 2025 | 08:26 WIB
Heboh, Kalimat 'Semoga Prabowo Cepat Meninggal' Terdengar di Siaran TV Korea
Kalimat Semoga Prabowo Cepat Meninggal Terdengar di Siaran TV Korea (JTBC News)
Baca 10 detik
  • Penyiar berita Korea Selatan secara tak sengaja membacakan komentar berbahasa Hangeul yang berarti "Semoga Prabowo Cepat Meninggal," saat melaporkan demo besar di Indonesia.
  • Hal ini memicu kehebohan di media sosial
  • Warganet Indonesia menggunakan tulisan Korea untuk menghindari sensor, namun justru komentar tersebut dibaca lantang di siaran TV nasional Korea tanpa pemahaman makna sebenarnya.

Suara.com - Viral di media sosial, penyiar berita Korea Selatan dari JTBC News lantang membacakan komentar warganet Indonesia dalam huruf Hangeul.

Pasalnya, kalimat tersebut berarti "Semoga Prabowo Cepat Meninggal."

Momen ini terjadi saat JTBC menyiarkan laporan tentang demonstrasi besar-besaran yang sedang berlangsung di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam tayangan itu, reporter JTBC menjelaskan bahwa warganet Indonesia sengaja menggunakan tulisan Korea atau Hangeul untuk menyampaikan pesan sindiran dan kritik politik agar terhindar dari sensor pemerintah.

Salah satu contoh yang kemudian dibacakan penyiar adalah kalimat " " yang bila dieja ulang ke bahasa Indonesia berbunyi "Semoga Prabowo Cepat Meninggal."

Publik langsung heboh karena penyiar Korea tersebut tampak tidak menyadari arti dari kalimat yang ia bacakan secara lantang di depan kamera.

Warganet Indonesia ramai memberikan komentar di media sosial X, sebagian merasa terkejut sementara lainnya menganggap momen tersebut ironis sekaligus menggelikan.

"Semoga prabowo cepat apa tadi? Kok dibacain kenceng banget," komentar warganet.

"Dari banyaknya komentar, kenapa yang dibaca yang itu?" tambah warganet lain.

Baca Juga: UU Pernah Cepat Disahkan, Ferry Irwandi: 17+8 Tuntutan Rakyat Harusnya Juga Bisa

"Sengaja pakai huruf Korea biar nggak pada paham, eh malah sama yang punya bahasa dibacain di TV nasional," ujar komentar lain.

Ada yang menulis, "Takut banget presenter beritanya dilindas rantis kalau ngerti isi komennya."

Fenomena ini menjadi sorotan karena menunjukkan kreativitas warganet Indonesia dalam menyiasati sensor dengan cara tidak biasa.

JTBC dalam laporannya juga menyoroti bahwa gelombang protes di Indonesia dipicu oleh sejumlah isu yang membuat publik geram.

Isu pertama adalah tunjangan DPR yang nilainya disebut puluhan kali lipat dari upah minimum, serta adanya tambahan tunjangan lain dari pemerintah.

Isu kedua adalah tewasnya seorang pengemudi ojek online yang terlindas kendaraan lapis baja polisi ketika terjadi bentrokan dengan aparat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?