Ironi Nadiem Makarim, Putra Mantan Pejuang Antikorupsi Tersandung Skandal Triliunan

Jum'at, 05 September 2025 | 16:16 WIB
Ironi Nadiem Makarim, Putra Mantan Pejuang Antikorupsi Tersandung Skandal Triliunan
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (7/8/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Skandal korupsi Nadiem Makarim 
  • Sosok ayah jadi sorotan 
  • Ironi anak tokoh antikorupsi kini jadi tersangka 

Suara.com - Di tengah geger kabar penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam skandal korupsi yang konon mencapai triliunan rupiah, sebuah pertanyaan mendalam menyeruak di benak publik.

Yang disorot kini adalah sosok seperti apa yang telah membesarkan seorang Nadiem Makarim?

Jauh dari citra negatif dan tuduhan korupsi yang kini melekat erat pada sang anak, ayah Nadiem Makarim adalah Dr. Nono Anwar Makarim, seorang intelektual, pengacara, dan aktivis legendaris yang justru mendedikasikan seluruh hidupnya untuk memperjuangkan supremasi hukum dan tanpa lelah memerangi korupsi.

Kontras yang tajam antara ayah dan anak ini menciptakan narasi yang pahit dan penuh pertanyaan.

Mengenal Nono Anwar Makarim: Sang Penjaga Integritas

Nono Anwar Makarim bukanlah nama asing di kancah hukum dan aktivisme Indonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang kemudian meraih gelar doktor dari Harvard Law School, ia diakui sebagai salah satu pemikir hukum paling dihormati dan berpengaruh di generasinya.

Integritasnya dikenal luas, dan rekam jejaknya nyaris tanpa cela, menjadikannya panutan bagi banyak pihak.

Namun, kontribusi terbesarnya yang kini menjadi sorotan tajam adalah perannya sebagai salah satu pendiri dan pembina Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK).

PSHK adalah simbol perjuangan yang didirikan dengan semangat untuk mengawal keadilan.

Baca Juga: Analogi Tom Lembong Jadi Senjata Hotman Bela Nadiem, Pakar UGM: Buktikan Dulu Niat Jahatnya

PSHK: Benteng Antikorupsi yang Dibidani Ayah Nadiem

Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) adalah salah satu lembaga masyarakat sipil paling vokal dan berpengaruh dalam mendorong agenda reformasi hukum serta pemberantasan korupsi di Indonesia sejak era reformasi 1998.

Lembaga ini secara konsisten mengkritik kebijakan yang koruptif, mengawal proses legislasi, dan telah melahirkan banyak pemikir antikorupsi ternama yang berintegritas.

Fakta bahwa Nadiem kini menyandang status tersangka dalam kasus yang secara fundamental bertolak belakang dengan nilai-nilai dan perjuangan yang telah diperjuangkan oleh lembaga yang dibidani oleh ayahnya sendiri, menjadi sebuah ironi yang mengiris hati.

Ini bukan sekadar persoalan hukum, melainkan sebuah tragedi moral yang menghadirkan cermin tajam tentang perbedaan nilai dan jalan hidup antara seorang ayah yang dikenal sebagai pejuang keadilan dan seorang anak yang kini terjerat dalam pusaran korupsi

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?