Motif Mutilasi Mojokerto: Konflik Hubungan Tidak Sah dan Tekanan Ekonomi

Senin, 08 September 2025 | 15:54 WIB
Motif Mutilasi Mojokerto: Konflik Hubungan Tidak Sah dan Tekanan Ekonomi
Alvi Maulana (24), pelaku pembunuhan dan mutilasi di Mojokerto. (Ist)
Baca 10 detik
  • Pelaku mutilasi Mojokerto adalah kekasih korban.
  • Motif pembunuhan karena tekanan ekonomi dan emosi.
  • Pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana.

Suara.com - Kasus mutilasi Mojokerto dengan korban Tiara Angelina Saraswati (TAS) benar-benar menggemparkan publik. 

Pelaku keji dalam kasus mutilasi ini ternyata adalah kekasih dari korban sendiri, Alvi Maulana (24).

Sebanyak 65 potongan tubuh korban ditemukan di jurang Jalan Raya Pacet-Cangar, Mojokerto.

Penemuan mengerikan itu pertama kali disaksikan oleh Suliswanto bersama keponakannya.

Saat berniat mencari rumput, mereka justru dihadapkan pada pemandangan horor. Potongan tubuh manusia terlihat tercecer di dasar jurang.

Salah satu potongan yang ditemukan adalah kaki kiri manusia dalam kondisi membusuk di kedalaman lima meter.

Tak jauh dari lokasi tersebut, warga juga menemukan potongan daging dan rambut yang berserakan sekitar 50 meter dari titik awal penemuan.

Suliswanto kemudian segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Aparat yang datang langsung menelusuri area sekitar tempat penemuan mayat korban mutilasi.

Alvi Maulana, pembunuh di Mojokerto yang telah memutilasi istri sirinya menjadi 65 bagian. (Tangkapan layar/Instagram)
Alvi Maulana, pembunuh di Mojokerto yang telah memutilasi istri sirinya menjadi 65 bagian. (Tangkapan layar/Instagram)

Motif Pelaku Mutilasi Mojokerto

Baca Juga: Sosok Alvi Maulana, Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pacar di Mojokerto

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa motif mutilasi Mojokerto dipicu tekanan ekonomi serta konflik hubungan asmara dari pasangan yang belum sah ini.

"Latar belakang tersangka melakukan aksi keji tersebut lantaran adanya kekesalan yang berlebihan," kata AKBP Ihram.

"Dengan omelan korban dan tuntutan ekonomi yang semuanya diawali dari kehidupan suami istri yang belum sah," lanjutnya.

Kapolres Mojokerto menambahkan, pelaku merasa kewalahan menghadapi tuntutan korban yang ingin menjalani gaya hidup mewah.

"Emosi saya memuncak karena sudah memendam dari lama," klaim Alvi, pelaku mutilasi.

"Anaknya temperamen terhadap masalah kecil, puncaknya saya dikunci dari dalam itu, saya menyesal dan minta maaf kepada keluarga korban," sambungnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI