Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya

Rabu, 10 September 2025 | 13:58 WIB
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
Polisi Nepal melakukan pengamanan berlebihan terhadap warga yang melintas di jalan saat intensitas demo di negara setempat pecah. (Instagram)
Baca 10 detik
  • Aparat polisi melakukan pemukulan terhadap warga yang hanya melintas di jalanan Nepal
  • Dilaporkan 20 orang meninggal dalam aksi kerusuhan di Nepal
  • Militer dilaporkan mengambil alih kekuasaan sementara untuk meredam aksi kericuhan

Suara.com - Aksi demo massa di Nepal masih berkecamuk, hingga Selasa (9/9/2025) malam sejumlah aparat penegak hukum di Nepal melakukan upaya penguraian massa.

Namun beberapa video aksinya saat memukul mundur massa yang marah menjadi sorotan.

Para polisi yang dibekali tameng dan pemukul berupa kayu justru memukul massa yang hanya melintas bahkan seorang perempuan ikut menjadi korban pemukulan.

Dalam video amatir yang dibagikan akun Instagram @aapan_birgunj, terlihat di awal video polisi mengevakuasi seorang korban yang diduga mengalami kekerasan hingga berdarah dan tergeletak di jalan.

Selanjutnya di video lain, tampak seorang pria yang berjalan bersama seorang perempuan berusaha melintas di tengah kondisi penguraian massa oleh aparat.

Tak dijelaskan secara rinci dari video yang beredar, namun terlihat ada sedikit cekcok yang terjadi antara pria dan salah satu aparat.

Sehingga terjadi pemukulan brutal yang dilakukan sejumlah aparat polisi, hingga memukul seorang perempuan yang berniat melerai dari aksi kekerasan aparat tersebut.

Video itupun beredar luas dan mendapat kecaman keras dari warganet Nepal.

"Itu polisi kerjanya apa, mereka harusnya menjaga masyarakat dan kelihatan mereka ikut bingung dan lupa sama tugas dan tanggungjawabnya," kecam salah satu netizen.

Baca Juga: Video Massa Demo Diduga Geruduk Rumah Presiden Nepal, Foto Wajahnya Langsung Dilempar ke Lantai

"Cewe itu lho (dipukuli), tetap kuat. Salam dari Indonesia," kata dia.

"Polisi lagi, polisi lagi," keluh lainnya.

Hingga berita ini disebar, belum ada tanggapan dari aparat polisi setempat atas kekerasan yang mereka lakukan terhadap warga yang tak ikut demo.

Mengutip media lokal Nepal, SetoPati, Rabu (10/9/2025), aparat militer dilaporkan mengambil alih kekuasaan pada Selasa malam setelah Perdana Menteri Nepal, KP Oli Sharma dan Presiden Nepal Ram Chandra Poudel mengundurkan diri.

Militer beroperasi di seluruh wilayah negara untuk menstabilkan kerusuhan yang terjadi di masyarakat.

"Militer beroperasi di seluruh negeri," tulis media setempat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI