- Rocky Gerung memuji sikap berani keponakan Prabowo yang mundur dari DPR RI
- Sikap Sara yang berani mundur tanpa diperintah partai bisa dijadikan tamparan bagi anggota DPR RI bermasalah
- Sara mengundurkan diri karena merasa telah menyakiti hati rakyat
Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung melempar kritikan telak kepada anggota DPR RI yang takut untuk mengundurkan diri meski telah menyakiti hati rakyat. Kritik itu disampaikan Rocky Gerung menanggapi pengunduran diri keponakan Presiden Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati alias Sara dari jabatan anggota DPR.
Tanggapan soal pengunduran diri Sara itu disampaikan Rocky Gerung dalam siniar terbarunya pada Kamis (11/9/2025). Menurutnya, semestinya anggota Dewan lainnya bisa sadar diri tanpa perlu menunggu publik marah seperti gelombang protes besar ke DPR, beberapa waktu lalu.
Dalam siniar tersebut, Rocky awalnya memuji sikap berani Sara yang mengundurkan diri karena merasa ucapannya telah menyakiti hati rakyat.
Dia juga menganggap pengunduran diri Sara bisa menjadi sentilan bagi anggota DPR lainnya yang bermasalah tapi tetap ngotot bertahan dari di lingkaran kekuasaan.
Menurutnya, pengunduran diri Sara menjadi bentuk otentik manusia karena sudah berani untuk bersikap jujur.
"Bukan soal flexing, pasti bukan soal korupsi, pasti bukan soal gaya-gayaan. Tetapi bagi seseorang yang mau menilai dirinya sendiri, dia dengan jujur dan dengan berani mengatakan, 'Saya pasti telah menyakiti rakyat, karena itu saya mengundurkan diri itu.' Itu sikap yang betul-betul otentik. Sikap yang menunjukkan watak dan kualitas dari seorang dari manusia dalam hari ini dari Rahayu Saraswati," ujar Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut pengunduran diri Sara juga menjadi sentilan kepada partai politik dan pimpinan DPR menyusul adanya sederet anggota dewan yang telah menyakiti hati rakyat.
Menurut Rocky, semesti anggota DPR lainnya bisa berani membuat keputusan untuk mengundurkan diri seperti yang dilakukan oleh Sara.
Diketahui, DPR menjadi sasaran demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada akhir Agustus 2025 lalu. Demonstrasi itu meletus karena publik murka dengan adanya kenaikan gaji anggota DPR. Belum lagi, muncul sederet masalah seperti aksi joget-joget anggota DPR setelah menerima kenaikan tunjangan, termasuk adanya ucapan 'rakyat tolol' yang disampaikan Ahmad Sahroni kala menanggapi seruan pembubaran DPR.
Baca Juga: Blak-blak saat Dibesuk Menko Yusril, Delpedro Marhaen: Saya Tidak Bersalah!
Buntut dari peristiwa itu, partai politik hanya menonaktifkan kader-kadernya di DPR. Seperti Uya Kuya dan Eko Patrio (PAN), Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach (Partai NasDem) serta Adies Kadir (Partai Golkar).
"Nah, model semacam ini yang kita inginkan sebetulnya itu tanpa harus diperintah oleh partai, tanpa harus ditekan oleh rakyat, tetapi datang dari kesadaran diri," ujar Rocky.
Keponakan Prabowo Mundur dari DPR
Diberitakan sebelumnya, pengunduran diri Sara yang merupakan keponakan Presiden Prabowo dari jabatan anggota DPR RI menggemparkan publik. Pengunduran diri itu disampaikan Sara secara terbuka lewat akun Instagram pribadinya pada Rabu kemarin.
Dalam keterangan resminya, Sara mengaku mengundurkan diri karena merasa ucapannya telah menyakiti rakyat.
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra," ujarnya.
Terkait pengunduran dirinya itu, Sara juga menyampaikan permintaan maaf terutama masyarakat di daerah pemilihannya.
"Saya mohon maaf jika saya telah mengecewakan Anda selama saya mengembang tugas ini," ujar Sara.