Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 18 September 2025 | 07:48 WIB
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
Kolase foto Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan). [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Rudi Darmoko diprediksi baru punya peluang naik pangkat setelah pergantian Kapolri
  • Banyak posisi tinggi di kepolisian akan kosong karena gelombang pensiun
  • Publik mendesak Presiden Prabowo lakukan reformasi besar terhadap institusi Polri

Suara.com - Selamat Ginting, pengamat politik dan militer Universitas Nasional (UNAS) menyoroti salah satu nama yaitu Rudi Darmoko, yang disebut-sebut belum juga naik pangkat dari Inspektur Jenderal (Irjen), meskipun memiliki latar belakang menarik sebagai anak dari pelatih Prabowo Subianto di Kopassus.

Pengamat memprediksi, kesempatan Rudi Darmoko untuk menempati posisi lebih tinggi kemungkinan baru terbuka setelah pergantian Kapolri dalam kurun waktu sekitar satu tahun ke depan.

"Kemungkinan Dedi Pradetyo akan menjadi Kapolri, namun dalam rentang waktu kurang lebih satu tahun karena dia kelahiran Juli 1968, maka pensiunnya per 1 Agustus 2026 mendatang," ujar seorang pengamat dalam akun YouTube Refly Harun, Rabu (17/9/2025).

"Baru disitulah kemungkinan seperti Rudi Darmoko punya kesempatan. Jadi setelah ada pergantian Kapolri, otomatis akan terjadi mutasi elit kepolisian lagi untuk posisi bintang tiga," tambahnya.

Mayoritas lulusan Akpol 1989 akan pensiun tahun ini, diikuti oleh lulusan Akpol 1990.

Diperkirakan sekitar 13 posisi Komisaris Jenderal (Komjen) akan segera kosong pada tahun 2025-2026.

Dari sekitar 26 Komisaris Jenderal Polisi aktif, mayoritas justru berada di luar struktur internal kepolisian.

"Betul, jadi kan banyak sekali, kalau kita sebutkan betapa polisi ada di mana-mana," kata pengamat.

Fenomena ini, menurut pengamat, membuat sebagian masyarakat menyebut kondisi ini sebagai "negara kepolisian Republik Indonesia".

Baca Juga: Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya

Oleh karena itu, muncul desakan kuat agar pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, segera melakukan reformasi besar-besaran terhadap kepolisian.

"Karena itu betul kita harus konsentrasi melakukan reformasi besar-besaran terhadap kepolisian. Itu juga yang diminta oleh publik terhadap Presiden Prabowo Subianto," tegas pengamat tersebut.

Desakan reformasi ini mencerminkan harapan publik akan institusi kepolisian yang lebih profesional, dan fokus pada tugas-tugas pokoknya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.


Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI