Pengamat Politik Soroti Reshuffle Kabinet Prabowo: Akomodasi Politik Tak Terbantahkan?

Kamis, 18 September 2025 | 11:49 WIB
Pengamat Politik Soroti Reshuffle Kabinet Prabowo: Akomodasi Politik Tak Terbantahkan?
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melantik sejumlah posisi jabatan menteri di kabinet dan kepala staf dan wakil kepala badan untuk Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 17/9/2025). (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • Reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden Prabowo disebut tak bisa dipisahkan dari adanya politik akomodasi.
  • Adi menantang mereka menunjukkan kinerja dan kapasitasnya.
  • Prabowo sejuah ini telah melakukan reshuffle untuk ketiga kalinya.

Suara.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, menilai bahwa reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto tak bisa dipisahkan dari adanya politik akomodasi.

Hal itu karena beberapa menteri yang baru dilantik berasal dari partai pendukung pemerintah dan dari partai yang dipimpin Prabowo.

Menjadi pertanyaan, kata Adi, apakah mereka mampu menjawab, bahwa keberadaannya di Kabinet Merah Putih karena kapasitasnya untuk bekerja membantu Presiden Prabowo.

"Mungkin dalam banyak hal yang harus kita akui politik akomodasi cukup nyata, dan cukup terjadi dalam setiap adanya reshuffle dan pergantian menteri dan wakil menteri adalah sesuatu yang tidak bisa kita bantah," kata Adi lewat kanal Youtube miliknya Adi Prayitno Official yang dikutip Suara.com, pada Kamis (18/9/2025).

Guna menjawab bahwa para menteri dan wakil menteri ditunjukkan bukan karena mengakomodir partai pendukung pemerintah, Adi menantang mereka menunjukkan kinerja dan kapasitasnya.

"Sekalipun ada dugaan-dugaan politik akomodasi, soal politik rangkul-merangkul, yang paling penting sekali lagi bagi saya adalah tunjukkan bahwa mereka ketika jadi menteri dan wakil menteri termasuk kepala badan adalah yang bisa bekerja," kata Adi.

"Bukan karena mereka punya kedekatan, bukan karena mereka itu punya networking di dalam ditunjuk jadi menteri dan kemudian tidak bisa berbuat apa-apa," sambungnya.

Adi pun mengingatkan, jika pada akhirnya mereka tidak mampu menunjukkan kinerjanya, maka mereka harus bersiap mendapatkan kritikan tajam dari masyarakat.

"Maka siap-siaplah rakyat akan kritis, rakyat akan protes, dan tentu saja rakyat akan memberikan catatan-catatan yang tidak mengenakkan kepada mereka," kata Adi.

Baca Juga: Prabowo Resmi Berhentikan 4 Pejabat, Konsultan Politik Hasan Nasbi Terlempar dari Istana!

"Tapi mereka bisa menunjukkan dengan kinerja-kinerja yang terukur, kinerjanya itu layak dibanggakan sesuai dengan ekspektasi, ya ini adalah sesuatu yang harus kita apresiasi dengan nyata," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Prabowo melakukan reshuffle untuk ketiga kalinya.

Teabru Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) kini dijabat Letjen (Purn) Djamari Chaniago.

Kemudian Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora); Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan; Rohmat Marzuki sebagai Wakil Menteri Kehutanan; Farida Farichah sebagai Wakil Menteri Koperasi; Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI.

Kebijakan itu ditetapkan oleh Presiden Prabowo dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 96P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024—2029 pada 8 September 2025.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI