Dari total 251 siswa yang dilarikan ke rumah sakit, 78 di antaranya harus menjalani rawat inap intensif. Pemerintah daerah bahkan sampai mendirikan tenda darurat di halaman RSUD untuk menampung lonjakan pasien.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan kepanikan di rumah sakit, di mana seorang siswi terlihat kejang-kejang di atas ranjang pasien, sementara yang lain terbaring lemas di kursi tunggu.
"Pihak Kesehatan memberikan penanganan pertama dan observasi selama satu kali dua puluh empat jam di RSUD Salakan," tulis pernyataan resmi pemda.