- Wamen PPPA Veronica Tan meninjau program ‘1 Day 2 Eggs’ di Kalimantan Tengah yang mendorong anak mengonsumsi dua telur sehari untuk pencegahan stunting.
- Program tersebut menjadi bagian dukungan swasta terhadap Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo melalui skema Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Fokus utamanya adalah pencegahan stunting dengan membiasakan anak mengonsumsi dua butir telur setiap hari sebagai sumber protein hewani.
Suara.com - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan meninjau pelaksanaan program ‘1 Day 2 Eggs’ yang digagas Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas di Desa Rungau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Program tersebut menjadi bagian dukungan swasta terhadap Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo melalui skema Makan Bergizi Gratis (MBG). Fokus utamanya adalah pencegahan stunting dengan membiasakan anak mengonsumsi dua butir telur setiap hari sebagai sumber protein hewani.
"Apresiasi saya sampaikan kepada Sinar Mas dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia atas kolaborasi dan dukungan yang telah dilakukan dalam implementasi program bagi perempuan dan anak tersebut. Ini kolaborasi untuk memastikan pemenuhan protein bagi anak yang bisa dijahit dengan program MBG,” kata Veronica dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).
Menurutnya, pemenuhan gizi harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Telur disebut sebagai pilihan tepat karena mengandung sekitar 7 gram protein. Dia menyebutkan kalau satu butir telur sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan protein anak dalam sehari.
“Nantinya bisa dilengkapi dengan makanan bergizi lainnya. Selain itu, kita juga ingin anak-anak terbiasa mengonsumsi makanan bergizi tanpa tambahan garam atau penyedap rasa agar mereka mengenal rasa alami sejak dini, ini bagian dari edukasi pola makan sehat,” imbuh Veronica.
Selain anak, program tersebut juga melibatkan guru dan tenaga pendidik agar turut memastikan kecukupan gizi. Veronica mengungkapkan kalau Program ‘1 day 2 eggs’ juga menjadi sarana untuk mengajak para guru dan tenaga pendidik agar turut memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Inisiatif itu akan terus diuji coba di berbagai daerah untuk melihat efektivitas dan partisipasi anak-anak dalam program makan telur bersama.
“Di tingkat TK dan SD, kami mengamati bagaimana anak-anak membawa bekal dari rumah, dan ini menjadi indikator keterlibatan orang tua dalam pemenuhan gizi harian anak. Semua ini menjadi satu kesatuan program, mulai dari rumah, sekolah, hingga lingkungan, untuk menciptakan ruang tumbuh yang positif bagi anak-anak,” pungkasnya.
Baca Juga: Ada 4.711 Kasus Keracunan MBG, Dasco Minta Aparat Ikut Investigasi