Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 02 Oktober 2025 | 14:14 WIB
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
Rocky Gerung. (Youtube Mahfud MD Official)
Baca 10 detik
  • Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik keras program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • Program ini dinilai telah menciptakan atmosfer teror dan kecemasan di sekolah
  • Rocky Gerung mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap program MBG untuk mengembalikan esensi makan siang sebagai momen kegembiraan bagi siswa

Suara.com - Program ambisius Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang akan melahirkan ‘generasi emas’ justru mendapat tamparan keras dari pengamat politik Rocky Gerung.

Tanpa tedeng aling-aling, Rocky menyebut program tersebut telah berubah menjadi "racun" yang tidak hanya membahayakan fisik, tetapi juga memorak-porandakan psikologis siswa, orang tua, hingga para guru.

Melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, ia menguliti habis kontradiksi antara tujuan mulia program dengan implementasinya yang carut-marut di lapangan.

Menurutnya, etika dan hak dasar anak untuk mendapatkan gizi sempurna telah diabaikan begitu saja.

“Jadi ini yang kita mau bayangkan bahwa sikap etis di dalam penyelenggaraan makan siang bergizi ini, tidak memperhatikan hak dari atau hak dasar dari para murid ini untuk memperoleh gizi yang sempurna, memperoleh masa depan,” ujar Rocky dikutip Rabu (1/10/2025).

Kritik Rocky semakin tajam saat menyoroti dampak psikologis yang ditimbulkan.

Momen makan siang yang seharusnya menjadi waktu istirahat yang menyenangkan, kini berubah menjadi jam-jam penuh teror dan kecemasan di lingkungan sekolah.

“Kita mulai melihat betapa cemas murid-murid itu begitu masuk sekolah menjelang jam makan, orang tuanya cmas di rumah, muridnya juga cemas, gurunya juga cemas,” ucap Rocky.

Ia menggambarkan bagaimana ketakutan dan kecurigaan menyelimuti benak semua pihak, seolah makanan yang tersaji di hadapan mereka adalah potensi petaka yang siap meledak kapan saja.

Baca Juga: Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi

Kecemasan massal ini bukan tanpa alasan.

Alih-alih meningkatkan kualitas gizi, program MBG dalam praktiknya justru diwarnai rentetan kasus keracunan yang menimpa anak-anak sekolah di berbagai daerah.

Fenomena inilah yang mendorong sejumlah sekolah untuk mengambil langkah drastis: mengusulkan pembatalan program demi menyelamatkan anak didik mereka dari risiko yang lebih parah.

“Jangan-jangan satu sekolah akan kena racun lagi, jangan-jangan nanti akan diperiksa oleh pengawas. Beberapa sekolah merasa bahwa lebih baik makan siang bergizi ini dibatalkan aja, daripada kena sempritan dari pemerintah, dari pengawas, dari LSM, dari jurnalis,” tambah Rocky.

Rocky menegaskan bahwa esensi dari makan siang adalah kelegaan dan kegembiraan, sesuatu yang kini telah hilang dari program tersebut.

Ia mendesak pemerintah untuk segera melakukan evaluasi total demi memulihkan kondisi psikologis semua pihak yang terlibat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI