Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:22 WIB
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
Baca 10 detik
  • Kasus keracunan siswa di Jakarta ternyata karena SOP yang tidak dijalankan SPPG
  • Temuan itu berdasarkan hasil monitoring DKPKP DKI Jakarta
  • DKPKP Jakarta membeberkan adanya pelaksanaan SPPG yang tidak menjalani SOP tidak baik. 

Suara.com - Terungkap kasus keracunan siswa di Jakarta yang menjadi peserta makan bergizi gratis (MBG) ternyata imbas dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tak menjalankan prosedur operasi standar (SOP) distribusi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Fakta itu terungkap dari temuan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP)Provinsi DKI Jakarta.

Kepala DKPKP DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok menyampaikan temuan itu berdasarkan adanya pengawasan terhadap distribusi MGB diJakarta. 

“Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas. Tetapi ketika kita melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik," bebernya dikutip dari Antara, Sabtu (4/10/2025). 

Hasudungan mengatakan, pihaknya melaksanakan monitoring dengan pemeriksaan laboratorium selama dua kali dalam seminggu di dua lokasi masing-masing kota di Jakarta.

Ilustrasi penjamah makanan program MBG. [Ist]
Ilustrasi menu MBG [Ist]

"Jadi berarti, total itu kalau seminggu dua kali, di kali 5 berarti 10 lokasi per minggu yang kita cek di seluruh Jakarta," kata Hasudungan.

Terkait temuan kurang dilaksanakannya SOP oleh SPPG, Hasudungan memaparkan setelah makanan tersebut diolah dengan baik, namun tidak segera didistribusikan ke pihak sekolah.

Hal itu menyebabkan kondisi makanan bisa jadi sudah kurang baik untuk dikonsumsi karena sudah terlalu lama berada di suhu ruang.

"Ada namanya titik kritis pangan. Jadi bukan hanya berfokus kepada pengolahan," katanya.

Kadang-kadang sudah selesai diolah dan sebenarnya untuk di suhu ruang itu maksimal empat jam.

Baca Juga: Bela Nadiem Makarim, Eks Pimpinan KPK hingga Mantan Jaksa Agung Ajukan Amicus Curiae, Begini Isinya!

"Karena mungkin saking banyaknya produksinya, jadi tidak cepat didistribusikan ke sekolah," katanya.

Untuk itu, Dinas KPKP DKI Jakarta ingin membenahi hal tersebut.

Meski sebelumnya petugas SPPG sudah diberikan pelatihan khusus untuk mengolah panganan hewannya, teknisnya secara higienisanitasi dan sebagainya, Dinas KPKP Jakarta akan meningkatkan monitoring lebih lanjut dan memastikan agar SOP benar-benar dilakukan.

Tak hanya itu, pihaknya akan membuat check-list bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta untuk memonitoring SOP di SPPG. Setelah itu, hasilnya akan diproses oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta.

"Jadi KPKP berusaha melaksanakan mitigasi saja. Mitigas di bahan pangan segarnya," ujar Hasudungan.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI