- Pramono yakin Timnas Indonesia akan memenangkan laga melawan Arab Saudi.
- Ditanya berapa prediksi skor yang akan memenangkan skuad garuda, Pramono tak mau berspekulasi.
- Di level fisik dan mental, Kluivert menuntut skuadnya tetap fokus dan siap menekan hingga peluit akhir berbunyi.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yakin Timnas Indonesia akan memenangkan laga melawan Arab Saudi dalam laga kualifikasi Piala Dunia ronde keempat yang digelar pada Kamis (9/10/2025) dini hari.
Ditanya berapa prediksi skor yang akan memenangkan skuad garuda, Pramono tak mau berspekulasi.
"Bismilah Indonesia menang. Pokoknya menang aja, berapa aja gak peduli, bismillah Indonesia menang," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Pramono juga menganggap jika Timnas menang, maka akan menjadi kado indah bagi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir yang belum lama ini dilantik.
"Supaya jadi Kado buat pak Erick jadi Menpora yang baru," ucapnya.
Diketahui, Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan besar saat meladeni Arab Saudi pada laga perdana putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Kamis (9/10) pukul 00.15 WIB.
Pelatih Patrick Kluivert menegaskan satu pesan penting: Garuda harus tajam lebih dari 90 menit.
Kluivert menekankan, laga kontra The Green Falcons tak bisa ditentukan hanya lewat satu momen, termasuk dari situasi bola mati yang selama ini menjadi kekuatan Timnas Indonesia.
“Kami harus tajam. Kami harus setajam pisau, tidak hanya dalam bola mati. Sepanjang pertandingan, 100 menit, Anda harus tajam,” tegas Kluivert dalam konferensi pers di Jeddah, Selasa (7/10).
Baca Juga: Laga Penentuan Lawan Arab Saudi, Kluivert Tak Perlu Paksakan Maarten Paes untuk Turun
Ucapan itu bukan sekadar retorika. Dalam laga-laga penting, durasi pertandingan di level internasional sering kali melampaui 90 menit, dengan tambahan waktu yang bisa mencapai 10 menit atau lebih.
Di level fisik dan mental, Kluivert menuntut skuadnya tetap fokus dan siap menekan hingga peluit akhir berbunyi.
Meski demikian, eks striker Barcelona itu tak menampik bahwa bola mati masih menjadi senjata berbahaya Indonesia.

Saat mengalahkan Taiwan 6-0 pada FIFA Match Day bulan lalu, tiga dari enam gol Garuda lahir lewat skema set piece—mulai dari sundulan Jordi Amat hingga eksekusi tajam Sandy Walsh.
“Pertandingan terakhir kami mencetak dua atau tiga gol melalui bola mati,” ujarnya.
Namun, Kluivert tak ingin timnya terlalu bergantung pada satu pola. Lawan kali ini, Arab Saudi, punya organisasi pertahanan dan stamina yang jauh lebih kuat.