Alarm Jakarta Tenggelam: Muhammadiyah Desak PAM Jaya Jadi 'PT' untuk Hentikan Sedot Air Tanah

Jum'at, 10 Oktober 2025 | 11:49 WIB
Alarm Jakarta Tenggelam: Muhammadiyah Desak PAM Jaya Jadi 'PT' untuk Hentikan Sedot Air Tanah
Ilustrasi Relokasi pipa PAM Jaya. [dok. PAM JAYA]
Baca 10 detik
  • Penggunaan air tanah berlebihan sebabkan Jakarta terus mengalami penurunan muka tanah.

  • Muhammadiyah dukung PAM Jaya jadi Perseroda agar lebih gesit dan mandiri.

  • Tujuannya percepat 100% layanan air perpipaan dan selamatkan lingkungan Jakarta.

Suara.com - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah DKI Jakarta membunyikan alarm keras terkait terus 'ambles'  permukaan tanah akibat penggunaan air tanah yang berlebihan.

Mereka menilai situasi ini sudah mencapai tahap mengkhawatirkan dan mendesak adanya solusi radikal, salah satunya melalui transformasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PAM Jaya.

Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PW Muhammadiyah DKI Jakarta, Dwi Arya, menyatakan bahwa percepatan perluasan jaringan air perpipaan adalah kunci untuk menghentikan ketergantungan warga pada air tanah.

“Air adalah sumber kehidupan. Namun di Jakarta, penggunaan air tanah yang berlebihan telah memberi dampak serius berupa penurunan muka tanah. Jika ini tidak segera dikendalikan, risiko terhadap keberlanjutan kota akan semakin besar. Karena itu, kehadiran air minum perpipaan yang menjangkau seluruh warga Jakarta adalah solusi yang harus dipercepat,” ujar Dwi kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Untuk mencapai target tersebut, Muhammadiyah DKI mendukung penuh rencana perubahan status PAM Jaya dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) menjadi Perseroan Daerah (Perseroda).

Menurut Dwi, langkah ini bukan sekadar urusan tata kelola, melainkan strategi krusial untuk menyelamatkan Jakarta.

Dengan menjadi Perseroda, PAM Jaya diyakini akan lebih mandiri secara finansial dan lebih leluasa dalam mengembangkan infrastruktur vital seperti Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan perpipaan, tanpa terhambat birokrasi dan keterbatasan anggaran daerah.

“Dengan status Perseroda, PAM Jaya diharapkan lebih gesit dan inovatif dalam mengembangkan infrastruktur agar target 100 persen cakupan layanan air perpipaan segera terwujud. Inilah bentuk nyata bagaimana transformasi kelembagaan bisa berperan untuk kepentingan publik sekaligus penyelamatan lingkungan,” jelas Dwi.

Dwi menambahkan bahwa isu penurunan muka tanah bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga menyangkut keselamatan warga, keberlanjutan infrastruktur kota, hingga meningkatnya ancaman banjir rob di masa depan.

Baca Juga: Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!

Transformasi kelembagaan PAM Jaya menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk memastikan Jakarta dapat tumbuh menjadi kota yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan.

“Muhammadiyah melihat transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda sebagai strategi penting untuk mencegah penurunan muka tanah sekaligus menjaga keberlanjutan kota Jakarta."

"Keberhasilan mencapai 100 persen cakupan layanan air minum perpipaan akan menjadi tonggak penting bahwa kota ini bisa tumbuh lebih sehat, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh warganya,” katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI