- Pramono mengatakan proyek-proyek lama yang terbengkalai harus segera dituntaskan agar tidak terus menjadi simbol buruk tata kelola.
- Pramono tidak ingin membiarkan masalah menahun dibiarkan berlarut tanpa solusi.
- Pramono mengklaim dirinya tidak memiliki beban politik apa pun dalam mengambil keputusan.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengaku ingin menuntaskan berbagai persoalan lama di Ibu Kota yang belum terselesaikan oleh gubernur sebelumnya.
Salah satunya adalah proyek mangkrak tiang monorel di kawasan Kuningan dan Senayan serta polemik pembelian lahan Sumber Waras.
“Sekarang kalau saya bangun tidur, dua hal yang saya pikirkan. Satu monorel di Kuningan, Rasuna Said, satu yang kemudian di Senayan, yang sudah jadi besi mangkrak semua. Bismillah saya akan selesaikan,” kata Pramono dalam acara Top Team Workshop di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025).
Menurut Pramono, proyek-proyek lama yang terbengkalai tersebut harus segera dituntaskan agar tidak terus menjadi simbol buruk tata kelola di Jakarta.
Ia mengaku tidak ingin membiarkan masalah menahun dibiarkan berlarut tanpa solusi.
“Bahkan termasuk Sumber Waras yang heboh pada waktu itu. Mungkin karena saya merasa bahwa ruang untuk berdialog, berkomunikasi itu kan harus dibuka selebar-lebarnya,” ujarnya.
Pramono mengungkapkan, pendekatan yang ia gunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Jakarta adalah dialog terbuka dan kolaboratif.
Ia menilai banyak masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan.
Contoh lainnya, kata Pramono, adalah ketika ia berhasil mengembalikan warga eks Kampung Bayam menempati Kampung Susun Bayam yang dijanjikan saat era eks Gubernur Anies Baswedan.
Baca Juga: Ragunan Uji Coba Buka Malam Mulai Akhir Pekan Ini, Gubernur Pramono: Boleh Olahraga hingga Pacaran
“Termasuk ketika saya menyelesaikan Kampung Bayam, semua orang sampai nanya. Mas Anies saja juga nanya ke saya, ‘Kok bisa selesai?’ Saya bilang, ‘Ya sudahlah, mungkin sunahku benar, Mas,’” tutur Pramono.
![Pengendara melintas di dekat tiang bekas proyek monorel Jakarta di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/80760-tiang-monorel-mangkrak-tiang-monorel-jakarta.jpg)
Pramono mengklaim dirinya tidak memiliki beban politik apa pun dalam mengambil keputusan. Hal itu membuatnya lebih leluasa dalam melanjutkan maupun menyelesaikan warisan program dari gubernur-gubernur sebelumnya.
“Saya sebagai gubernur ingin menyelesaikan persoalan-persoalan gubernur sebelumnya yang tidak selesai. Termasuk Kampung Bayam, termasuk di mana-mana lah, karena saya enggak punya beban,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya keberanian pemimpin untuk mengambil keputusan strategis yang dapat membawa manfaat jangka panjang bagi Jakarta. Menurutnya, menunda keputusan hanya akan memperpanjang beban bagi warga.
“Kalau ada hal yang sudah lima, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh tahun enggak selesai, ya sudah, yang penting harus selesai,” pungkas Pramono.