Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh

Jum'at, 10 Oktober 2025 | 19:11 WIB
Dana Transfer Pusat Dipotong Rp15 T, Pramono Anung Minta Anak Buahnya Jangan Ngeluh
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta anak buahny di jajaran ASN untuk tidak mengeluh dengan adanya potongan dana transfer daerah. [Suara.com/Fakhri]
Baca 10 detik
  • Pramono Anung larang ASN DKI mengeluh meski dana transfer dipotong Rp15 triliun.
  • Pemangkasan anggaran tak memengaruhi program pendidikan seperti KJP dan KJMU.
  • Pramono dorong kreativitas dan efisiensi kerja di tengah keterbatasan anggaran.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak mengeluh, meski dana transfer dari pemerintah pusat dipotong sebesar Rp15 triliun.

Menurut Pramono, kebijakan pemangkasan dana tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk pesimis ataupun menyalahkan pihak lain.

Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI harus tetap fokus menjalankan program prioritas tanpa menurunkan semangat kerja.

“Saya sudah mencanangkan, nggak boleh ada yang mengeluh siapapun di ruang publik walaupun anggarannya saya potong juga,” ujar Pramono dalam acara Top Team Workshop di Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2025).

Pemangkasan anggaran itu berdampak langsung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026, yang semula dirancang sebesar Rp95 triliun menjadi Rp79 triliun.

Kendati demikian, Pramono memastikan program strategis seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tidak akan tersentuh pemotongan.

“Maka apa yang saya lakukan? Saya memutuskan untuk Jakarta yang namanya KJP, Kartu Jakarta Pintar, KJM, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, enggak boleh berkurang," katanya.

Ia juga menuturkan, dirinya telah menyampaikan langsung kepada Menteri Keuangan terkait dampak pemangkasan tersebut, namun menegaskan tidak akan mengeluh.

"Termasuk barusan DBH saya dipotong, motongnya Rp15 triliun, nggak main-main. Jadi APBD Jakarta dari 95 menjadi 79. Saya bilang sama Menteri Keuangan, yang kebetulan juga teman, 'Saya tidak akan mengeluh sedikitpun'," lanjutnya.

Baca Juga: Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Panik Gegara Dana Transfer Dipotong, Harus Efisiensi Belanja!

Lebih lanjut, Pramono menekankan bahwa kondisi tersebut menjadi momentum bagi jajaran Pemprov DKI untuk meningkatkan kreativitas dan efisiensi kerja di tengah keterbatasan anggaran.

“Yang di-challenge dari peristiwa ini apa? Yang di-challenge adalah kreativitas. Kreativitas,” ujarnya menegaskan.

Ia optimistis, meskipun terjadi pemangkasan besar, pembangunan Jakarta tetap dapat berjalan efektif melalui perencanaan yang matang dan disiplin birokrasi.

“Dan saya yakin pasti bisa,” katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI