Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 12 Oktober 2025 | 18:58 WIB
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf saat hadiri perayaan 90 tahun Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Anjani, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (12/10/2025). [ANTARA/Pemprov NTB]
Baca 10 detik
  • Masa tunggu calon haji NTB berkurang menjadi sekitar 26 tahun.

  • NTB mendapat tambahan dua kelompok terbang (kloter) untuk tahun 2026.

  • Kebijakan ini hasil evaluasi untuk perbaiki masalah kuota haji daerah.

Suara.com - Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, mengumumkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mendapat tambahan dua kelompok terbang (kloter) pada tahun 2026. Hal itu secara signifikan memangkas masa antrean menjadi sekitar 26 tahun.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Irfan saat menghadiri perayaan 90 tahun Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Lombok Timur.

"NTB akan mendapatkan tambahan dua kloter dari jumlah calon haji sebanyak 4.000 orang," kata Irfan seperti dilansir Antara, Minggu (12/10/2025).

Evaluasi Kinerja dan Perbaikan Sistem

Menteri Irfan menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya kementerian barunya untuk belajar dari kekurangan di masa lalu dan meningkatkan kualitas pelayanan haji.

Salah satu fokus utamanya adalah perbaikan sistem pembagian kuota haji daerah.

"Pelayanan kesehatan bagi calon jamaah kita dinilai pemerintah Arab Saudi masih kurang bagus. Begitu juga dengan kuota haji untuk daerah yang belum sesuai dengan Undang-Undang Haji dan lain lain," terangnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menyampaikan usulan kepada DPR RI agar penentuan kuota haji daerah ke depan didasarkan pada lamanya masa tunggu antrean, bukan sekadar jumlah penduduk.

Konteks Kunjungan dan Pesan Persatuan

Baca Juga: Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia

Dalam kunjungannya, Menteri Irfan juga mengingatkan tentang akar sejarah yang sama antara pendiri NU, KH Hasyim Asyari, dan pendiri NW, KH Zainudin Abdul Majid, yang sama-sama menimba ilmu di Mekkah.

"Saya juga berpesan pada pengelola pondok, agar keturunan langsung dapat terus berkhidmat sehingga tetap mandiri menjalankannya. Termasuk dalam kurikulum pendidikan," katanya.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menambahkan bahwa kedua tokoh tersebut adalah Pahlawan Nasional yang merevolusi bangsa melalui jalurnya masing-masing.

"Ikhtiar dan perjuangan revolusioner 90 tahun kemarin, telah terlihat dari ribuan sekolah NW di seluruh nusantara," tuturnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI