Uya Kuya Ikut Turun Tangan, Kasus Penyiksaan Brutal WNI di Malaysia Libatkan Tiga WNI

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:45 WIB
Uya Kuya Ikut Turun Tangan, Kasus Penyiksaan Brutal WNI di Malaysia Libatkan Tiga WNI
Sebuah kasus penyiksaan brutal yang menimpa warga negara Indonesia (WNI) berinisial DAK di Malaysia kini memasuki babak baru. (tangkap layar/ist)
Baca 10 detik
  • Tiga WNI telah ditangkap oleh kepolisian Malaysia (PDRM) terkait dugaan keterlibatan mereka dalam aksi keji ini.
  • Investigasi awal menunjukkan indikasi bahwa WNI diduga menjadi pelaku utama dalam insiden mengerikan ini.
  • Terungkap, korban mengalami penyiksaan sadis pada 7 Oktober 2025, yang dilakukan oleh sesama WNI dan warga negara Malaysia. 

Suara.com - Sebuah kasus penyiksaan brutal yang menimpa warga negara Indonesia (WNI) berinisial DAK di Malaysia kini memasuki babak baru.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan, tiga WNI telah ditangkap oleh kepolisian Malaysia (PDRM) terkait dugaan keterlibatan mereka dalam aksi keji ini.

Kasus yang menggemparkan ini bahkan sempat menarik perhatian selebriti dan anggota DPR non-aktif Uya Kuya.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur terus bergerak cepat.

"Melalui koordinasi dengan PDRM, diperoleh informasi bahwa pelaku sejumlah enam orang telah ditangkap dan dilakukan penahanan untuk keperluan investigasi. Enam pelaku terdiri dari tiga WNI dan tiga pemegang KTP Malaysia,” jelas Judha dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (16/10/2025).

Investigasi awal menunjukkan indikasi bahwa WNI diduga menjadi pelaku utama dalam insiden mengerikan ini.

Berawal dari Masalah Pribadi

KBRI menerima laporan mengenai penyiksaan DAK pada 12 Oktober 2025. Tanpa menunda, tim pelindungan KBRI segera menemui DAK di rumah sakit tempat ia dirawat keesokan harinya.

Dari keterangan korban, terungkap bahwa ia mengalami penyiksaan sadis pada 7 Oktober 2025, yang dilakukan oleh sesama WNI dan warga negara Malaysia. Motif di balik aksi keji ini disebut-sebut bermula dari masalah pribadi.

Baca Juga: Pesan Uya Kuya untuk Bapak-Bapak yang Copot WC saat Penjarahan: Semoga Bermanfaat

"Dari korban diperoleh informasi bahwa dia mengalami penyiksaan yang dilakukan sesama WNI dan warga negara Malaysia karena masalah pribadi pada 7 Oktober 2025," ujar Judha.

Calon Dubes Muscat Judha Nugraha, di fit and proper test di Jakarta, Sabtu (5/7/2025). [Suara.com/Dea]
Judha Nugraha. [Suara.com/Dea]

Beruntung, DAK kemudian ditemukan oleh warga setempat yang sigap membawanya ke rumah sakit di Kuala Lumpur untuk mendapatkan perawatan medis.

Kabar baiknya, kondisi DAK saat ini berangsur pulih. Judha memastikan bahwa korban sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan bahkan dapat berjalan tanpa alat bantu.

KBRI di Kuala Lumpur tidak hanya berkoordinasi intensif dengan PDRM dan pihak rumah sakit, tetapi juga tengah mempersiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk membantu penyelidikan. Tak berhenti di situ, pendamping hukum juga telah disiapkan untuk memastikan hak-hak korban terpenuhi.

"KBRI akan terus memantau proses kasus dimaksud, termasuk pendampingan hukum bagi korban," tegas Judha, menunjukkan komitmen penuh pemerintah dalam melindungi WNI di luar negeri.

Menyikapi insiden ini, Judha kembali mengimbau seluruh WNI yang berada di luar negeri untuk selalu menjaga perilaku dan menghindari segala tindakan yang melanggar hukum di negara tempat mereka tinggal.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI