-
Program Makan Bergizi Gratis dapat skor terendah di survei.
-
Penyebabnya: kasus keracunan dan perbandingan dengan negara maju.
-
Meski begitu, program ini dasarnya dinilai tetap baik.
Suara.com - Program andalan Pemerintahan Prabowo-Gibran, makan bergizi gratis (MBG) mendapat skor kepuasan terrendah di mata public berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Riset Indostrategi.
Riset tersebut dilakukan terkait kepuasan publik terhadap kinerja satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Program Makan Bergizi Gratis mendapatkan skor sedang sebanyak 2,68," kata Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman dalam paparan hasil risetnya di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).
Menurutnya, skor rendah terhadap program unggulan Pemerintahan Prabowo tersebut tak terlepas dari pengaruh informasi soal kasus keracunan massal siswa akibat MBG di sejumlah daerah.
Sementara, publik juga kerap membandingkan pelaksanaan program tersebut dengan program serupa di negara-negara maju.
“Penilaian tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh masifnya pemberitaan keracunan makanan di beberapa sekolah, dan upaya membandingkan program MBG di Indonesia dengan program makan bergizi di negara-negara maju,” ungkapnya.
Ali menilai bahwa masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap hasil program MBG pada tahap awal. Meski begitu, ia menyampaikan bahwa MBG tetap dinilai sejumlah responden sebagai program yang baik.
“Program Makan Bergizi Gratis pada dasarnya merupakan program yang baik untuk meningkatkan kualitas gizi makanan bagi anak Indonesia dan sangat membantu keluarga miskin dan tidak mampu,” katanya.
Lebih lanjut, Ali menyinggung program serupa di sejumlah negara maju seperti Jepang dan Perancis.
Baca Juga: Masuki Setahun Prabowo-Gibran, Survei IndoStrategi Ungkap Kinerja 'Sedang' dengan Skor 3,07
Terlebih saat pandemi Covid 19 menerpa, pemerintah Perancis tidak menghentikan program makan bergizi gratis karena khawatir hal itu akan berdampak pada kualitas generasi muda.
Untuk itu, menurutnya, hal yang perlu diperhatikan pemerintah ke depan adalah perbaikan tata kelola program, termasuk pelibatan sekolah dan masyarakat dalam penyediaan makanan.
“Yang perlu diperbaiki adalah tata kelola, seperti melibatkan peran aktif sekolah dalam mempersiapkan makanan dan kontribusi masyarakat untuk mengurangi beban berat anggaran yang harus ditanggung oleh APBN,” katanya.
Sementara itu, dalam riset ini program Pemeriksaan Kesehatan Gratis mendapatkan skor tertinggi, yakni 3,42, disusul Sekolah Rakyat dengan skor 3,13 dan Sekolah Unggul Garuda dengan 3,00.

Berikut daftar penilaian program unggulan Prabowo-Gibran:
- Pemeriksaan Kesehatan Gratis: 3,42
- Sekolah Rakyat: 3,13
- Sekolah Unggul Garuda: 3,00
- Lumbung Pangan Nasional (Food Estate): 2,94
- Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel): 2,77
- 3 Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR): 2,69
- Makan Bergizi Gratis (MBG) 2,68
IndoStrategi diketahui melakukan riset pada periode awal September hingga 13 Oktober 2025 dengan menggunakan metode purposive sampling.