Mikroplastik di Air Hujan Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Lengkap BRIN dan Dinkes

Jum'at, 24 Oktober 2025 | 16:12 WIB
Mikroplastik di Air Hujan Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Lengkap BRIN dan Dinkes
Ilustrasi hujan mengguyur Jakarta. Hujan di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir disebut-sebut mengandung mikroplastik yang akan berdampak pada tu [Twitter/ TMC Polda Metro Jaya]
Baca 10 detik
  • BRIN menemukan partikel mikroplastik dalam air hujan di wilayah Jakarta.

  • Ahli ingatkan risiko peradangan, iritasi, hingga gangguan jantung dan otak.

  • Fenomena ini bukan hanya di Jakarta, tapi terjadi di seluruh Indonesia.

Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap sebuah temuan yang mengkhawatirkan, yakni air hujan yang turun di Jakarta kini terkontaminasi partikel mikroplastik.

Temuan ini menjadi peringatan serius akan potensi dampaknya terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang.

Peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova menjelaskan bahwa meskipun riset mengenai dampak langsungnya masih terus berjalan, ada indikasi kuat bahwa paparan mikroplastik dapat memicu efek negatif bagi tubuh.

"Dampaknya terhadap tubuh manusia memang masih dalam tahap kajian. Namun, ada indikasi bahwa mikroplastik dapat menyebabkan iritasi atau peradangan," kata Reza dalam diskusi di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Ia menerangkan, tingkat bahaya berbanding terbalik dengan ukuran partikel.

Semakin kecil ukuran mikroplastik, semakin besar pula kemungkinannya untuk menembus sistem pertahanan tubuh dan masuk ke dalam peredaran darah, bahkan berpotensi mencapai organ vital seperti jantung.

"Kami di BRIN masih terus meneliti sejauh mana risiko tersebut," ujarnya.

Ancaman Jangka Panjang

Kekhawatiran ini diamini oleh Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, Rahmat Aji Pramono.

Baca Juga: Soal Mikroplastik di Hujan Jakarta, BMKG: Bisa Terbawa dari Wilayah Lain

Ia menilai temuan ini harus menjadi perhatian serius karena partikel mikroplastik dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.

"Ketika mikroplastik masuk melalui saluran pernapasan, partikel-partikel kecil ini dapat menyebabkan peradangan atau luka-luka kecil di sepanjang saluran tersebut," kata Rahmat.

Dalam jangka panjang, paparan konstan ini berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan kronis seperti asma.

Risiko serupa juga mengintai jika mikroplastik masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

"Di saluran pencernaan, mikroplastik dapat menimbulkan peradangan yang lambat, tapi terus-menerus," ujarnya.

Menurut Rahmat, jika ukuran partikel sangat kecil (nanoplastik), ia dapat menembus hingga ke aliran darah dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah atau organ vital.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI