Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 26 Oktober 2025 | 12:13 WIB
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
Foto sebagai ILUSTRASI tersangka narkoba: Polda Metro Jaya membongkar 1.719 kasus narkotika dalam kurun tiga bulan terakhir sejak Juli hingga September 2025. Kasus ini dirilis langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri di Jakarta, Selasa (29/9/2025). [Suara.com/Yasir]
Baca 10 detik
  • Gus Najih dari Lakpesdam PBNU menyatakan dukungan penuh rakyat terhadap Polri dalam memberantas narkoba dan mendesak hukuman mati bagi para bandar
  • Sepanjang Januari-Oktober 2025, Polri telah mengungkap 38.943 kasus, menangkap 51.763 tersangka, dan menyita 197,71 ton narkoba
  • Pemberantasan narkoba merupakan wujud komitmen Polri dalam menjalankan program Asta Cita ketujuh dari Presiden Prabowo Subianto

Suara.com - Dukungan penuh terhadap langkah tegas Polri dalam perang melawan narkoba datang dari Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, M Najih Arromadloni. Pria yang akrab disapa Gus Najih ini menegaskan bahwa rakyat akan berdiri di belakang Korps Bhayangkara untuk memberantas peredaran barang haram hingga ke akarnya.

Apresiasi ini menyusul keberhasilan Polri mengungkap 38.943 kasus narkotika sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Dalam periode tersebut, polisi berhasil menangkap 51.763 tersangka dan menyita barang bukti seberat 197,71 ton dari berbagai jenis narkoba.

"Ya itu kinerja aparat penegak hukum yang harus diapresiasi. Tapi di sisi lain menunjukkan masih besarnya ancaman narkoba di negeri ini," kata Gus Najih dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/10/2025).

Menurutnya, skala ancaman yang masif ini menuntut penegakan hukum yang lebih keras, total, dan tanpa kompromi. Ia bahkan secara terang-terangan mendorong sanksi paling berat bagi para pengedar yang merusak generasi bangsa.

"Hukum pengedar narkoba seberat-beratnya, kalau perlu hukuman mati," ujarnya dengan tegas.

Gus Najih meyakini, selama Polri menunjukkan keseriusan dan ketegasan dalam menindak para bandar besar, dukungan publik akan terus mengalir. Kepercayaan rakyat menjadi modal utama bagi aparat untuk menjamin keselamatan masyarakat dari ancaman narkotika.

"Tentu, Polri harus lebih tegas untuk menjamin keselamatan masyarakat dari bahaya dan ancaman narkoba. Kalau Polri serius menghadapi para bandar narkoba, rakyat pasti ada di belakang Polri," tutur Gus Najih.

Langkah Polri ini merupakan implementasi langsung dari komitmen Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita ketujuh. Kabareskrim Polri Komjen Syahardiantono menegaskan bahwa perang terhadap narkoba akan terus digalakkan dari hulu hingga hilir tanpa henti.

"Pemberantasan dan pencegahan narkoba merupakan program Presiden Prabowo-Gibran adanya asta cita ke tujuh harus dilakukan terus menerus. Pak Kapolri juga menegaskan untuk terus kita perang menuntaskan narkoba dari hulu ke hilir, harus dilakukan tanpa henti," kata Syahar dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (22/10/2025).

Baca Juga: Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI