Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga

Senin, 17 November 2025 | 15:50 WIB
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam acara “Graduasi Pemalang Bercahaya; Bansos Sementara, Berdaya Selamanya” di Pendopo Kabupaten Pemalang, Senin, 17 November 2025. [Dok Humas]
Baca 10 detik
  • Sebanyak seribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kabupaten Pemalang resmi lulus dari Program Keluarga Harapan (PKH) pada Senin, 17 November 2025.
  • Acara wisuda ini dihadiri pejabat tinggi seperti Menteri Sosial dan Gubernur Jawa Tengah sebagai simbol dukungan negara terhadap kemandirian ekonomi.
  • Graduasi ini menunjukkan KPM telah mampu memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri, dengan rencana 40.000 KPM di Jawa Tengah akan diwisuda serentak.

Suara.com - Sebanyak 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kabupaten Pemalang resmi hidup mandiri dan lulus dari bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Secara resmi, ribuan warga tersebut diwisuda dalam acara “Graduasi Pemalang Bercahaya; Bansos Sementara, Berdaya Selamanya” di Pendopo Kabupaten Pemalang, Senin, 17 November 2025.

Dalam kegiatan itu, dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Wakil Menterinya, Agus Jabo beserta jajaran Kemensos, Bupati Pemalang, beserta Forkopimda Pemalang serta ribuan KPM yang diwisuda.

Dari 1.000 KPM yang digraduasi, 150 KPM lulus melalui Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) dan 850 KPM melakukan graduasi mandiri.

Graduasi itu dilakukan setelah hasil verifikasi menunjukkan bahwa para KPM telah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan sosial.

Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, PKH bukan bantuan permanen, melainkan jaring sementara untuk mendorong kemandirian ekonomi keluarga.

“Yang digraduasi ini dulunya diafirmasi, dipangku, sekarang naik menjadi difasilitasi. Difasilitasi itu bukan lebih sedikit dari bantuan—malah justru lebih banyak. Ada program bantuan modal, dan program-program lain yang membuat Bapak Ibu akan jauh lebih berkembang daripada menerima bantuan,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam acara “Graduasi Pemalang Bercahaya; Bansos Sementara, Berdaya Selamanya” di Pendopo Kabupaten Pemalang, Senin, 17 November 2025. [Dok Humas]
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam acara “Graduasi Pemalang Bercahaya; Bansos Sementara, Berdaya Selamanya” di Pendopo Kabupaten Pemalang, Senin, 17 November 2025. [Dok Humas]

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, graduasi ini merupakan hasil dari proses panjang yang dikerjakan bersama-sama. Negara hadir untuk memberikan melalui stimulasi bantuan-bantuan, dan pada akhirnya para warga tersebut bisa mandiri.

Sejauh ini, Pemprov Jateng juga menjalankan berbagai program untuk menyejahterakan masyarakat. Mulai bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan permodalan dan pembinaan bagi UMKM, bantuan pendidikan, dan lainnya. Bantuan itu diperuntukkan bagi warga miskin di wilayahnya.

Baca Juga: Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan

“Percayalah, kita semua tidak akan meninggalkan Bapak Ibu, meskipun hari ini diwisuda. Kami juga sudah bergerak di 10 kabupaten/kota termiskin. Itu sudah kita keroyok bersama-sama dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” tegas Luthfi.

Rencananya, Luthfi menambahkan, pihaknya juga menyiapkan acara graduasi secara serentak dari 35 kabupaten/kota. Diperkirakan mencapai 40 ribu KPM.

“Kita akan siapkan 40.000 masyarakat yang akan graduasi di Stadion Jatidiri Semarang,” kata dia.

Salah seorang penerima PKH, Romisa mengaku, menerima bantuan PKH sejak 2018. Melalui program itu, bisa membantu pendidikan anak-anaknya. Apalagi, suaminya hanya membawa pulang pendapatan paling banyak Rp65 ribu per hari.

“Sekarang waktunya gantian, biar yang lain merasakan,” ujarnya.

Ia kini membiarkan bantuan dialihkan kepada keluarga yang membutuhkan.

Warga penerima PKH lain, Ningsih mengaku, senang dengan adanya acara graduasi tersebut, lantaran keluarganya saat ini sudah mendapatkan penghasilan Rp5 juta per bulan.

“Dulu PKH sangat membantu. Sekarang sudah cukup,” ucapnya. 

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI