Baca 10 detik
- DPR menyoroti kematian Ibu Irene Sokoy di Papua akibat penolakan empat rumah sakit, mengindikasikan kelalaian negara dalam layanan kesehatan 3T.
- Politisi DPR mengkritik tren respons pemerintah yang reaktif hanya setelah kasus kesehatan menjadi viral di media sosial, menuntut solusi komprehensif.
- BPJS Kesehatan menyatakan penolakan disebabkan faktor teknis ketiadaan dokter spesialis, sementara Kemenkes mengakui minimnya dokter yang lolos seleksi ASN daerah.
Sementara itu, pengakuan atas masalah mendasar datang dari Kementerian Kesehatan. Dirjen SDM Kesehatan Kemenkes, Yuli Farianti, mengakui bahwa pemerintah menghadapi kendala besar dalam merekrut tenaga kesehatan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), yang menjadi salah satu akar masalah kekosongan nakes di daerah.
“Saat ini yang diterima ASN itu cuma 2,6 persen yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita. Banyak dokter spesialis yang sudah maju menjadi calon PNS, pada saat tes TKD atau kompetensi dasar tidak ada yang lulus, bahkan ada yang melamar itu nol," ungkap Yuli.