suara hijau

Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 03 Desember 2025 | 16:15 WIB
Ketika Niat Baik Merusak Alam: Kisah di Balik Proyek Restorasi Mangrove yang Gagal
Ilustrasi mangrove. (Dok: Elements Envanto)
Baca 10 detik
  • Restorasi mangrove intensif Filipina gagal karena bibit ditanam di lokasi salah, mengabaikan kebutuhan biologis ekosistem.
  • Hutan mangrove hasil penanaman sering memiliki struktur sederhana, gagal beregenerasi alami, dan minim fungsi ekologis penting.
  • Pelajaran utama adalah memprioritaskan pemahaman sains zonasi, memulihkan hidrologi, dan kebijakan pendukung restorasi ekologis.

Samson dan Rollon menekankan bahwa pegiat restorasi memerlukan panduan yang lebih baik mengenai lokasi penanaman. Lokasi terbaik biasanya berada di lereng landai yang berada di atas rata-rata permukaan laut dan tergenang pasang kurang dari sepertiga waktu. Memahami zonasi alami mangrove adalah langkah pertama yang tidak bisa ditawar.

2. Fokus pada Pemulihan Alami

Daripada berfokus pada penanaman massal, pendekatan yang lebih efektif adalah membantu alam memulihkan dirinya sendiri. Ini bisa dilakukan dengan memperbaiki kondisi hidrologi (aliran air) di tambak-tambak terlantar. Ketika aliran pasang surut kembali normal, bibit mangrove alami sering kali dapat tumbuh dengan sendirinya tanpa perlu ditanam.

3. Kebijakan yang Mendukung Ekosistem

Pemerintah perlu mempermudah proses konversi tambak ikan yang terbengkalai kembali menjadi hutan mangrove. Meskipun ini adalah persoalan hukum dan politik yang rumit, kebijakan yang berpihak pada restorasi ekologis akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih besar daripada proyek penanaman seremonial.

Di Indonesia, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah mulai menerapkan pendekatan yang lebih berbasis sains, dengan fokus pada rehabilitasi hidrologi dan pemberdayaan masyarakat.

Pada akhirnya, restorasi mangrove bukan sekadar menanam pohon di lumpur. Ini adalah upaya mengembalikan fungsi ekosistem yang kompleks. Dengan belajar dari kegagalan, kita dapat memastikan bahwa setiap upaya restorasi di masa depan tidak hanya hijau di atas kertas, tetapi benar-benar hidup dan berkelanjutan di pesisir.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI