Tiga Bupati Aceh 'Menyerah' Tangani Bencana, Mendagri Tito Menyanggah

Kamis, 04 Desember 2025 | 08:37 WIB
Tiga Bupati Aceh 'Menyerah' Tangani Bencana, Mendagri Tito Menyanggah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Baca 10 detik
  • Mendagri klarifikasi surat bupati Aceh, bukan menyerah total tapi butuh bantuan.
  • Daerah miliki keterbatasan, seperti untuk distribusi bantuan udara dan alat berat.
  • Data BNPB mencatat 156 orang tewas dan 181 masih hilang di Aceh.

Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengklarifikasi pemberitaan mengenai tiga bupati di Provinsi Aceh yang disebut ‘menyerah’ dalam menangani bencana banjir.

Ia menegaskan bahwa mereka bukan menyerah total, melainkan menyatakan ketidaksanggupan karena keterbatasan sumber daya dan secara resmi meminta bantuan pemerintah pusat.

"Bukan menyerah total. Mereka tetap bekerja semampu mereka, tapi ada hal-hal yang mereka tidak mampu tangani sendiri," kata Tito dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (3/12/2025).

Tito mencontohkan kondisi di Aceh Tengah yang sepenuhnya terisolasi akibat longsor dan jembatan putus, sehingga memerlukan intervensi dari luar.

Menurutnya, keterbatasan tersebut mencakup kebutuhan logistik seperti makanan dan BBM yang harus didistribusikan melalui udara, serta pengerahan alat berat untuk membuka akses jalan.

"Mereka tidak punya pesawat untuk dropping bantuan. Mereka juga tidak punya kemampuan alat berat yang cukup. Di situlah mereka meminta bantuan," jelas Tito.

Pemerintah pusat, tegasnya, akan tetap memberikan dukungan penuh terlepas dari surat pernyataan tersebut.

"Mau menyerah atau tidak, kami menilai sendiri dan akan mendukung sepenuhnya sejak hari pertama," sambungnya.

Sebelumnya, tiga bupati dari Aceh Selatan, Pidie Jaya, dan Aceh Tengah memang secara resmi mengirimkan surat pernyataan ketidaksanggupan.

Baca Juga: Gus Miftah Kritik Bantuan Bencana yang Dilempar dari Helikopter: 'Niat Baik Harus dengan Cara Baik'

“Banjir dan longsor kali ini menimbulkan kerusakan masif. Tidak semua dapat ditangani secara optimal oleh kabupaten karena keterbatasan peralatan dan kapasitas,” jelas Plt Sekda Aceh Selatan, Diva Samudera Putra, membenarkan kondisi tersebut.

Pernyataan ketidaksanggupan ini sejalan dengan masifnya dampak bencana di Provinsi Aceh. Berdasarkan data BNPB per Senin (1/12/2025), total korban jiwa di Aceh telah mencapai 156 orang, dengan 181 orang lainnya masih dilaporkan hilang. Bencana ini juga memaksa 479.300 jiwa mengungsi.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI