Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:42 WIB
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
Menteri Agama Nasaruddin Umar (Instagram/nasaruddin_umar)
Baca 10 detik
  • Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan integritas sebagai identitas utama ASN Kemenag pada Peringatan Hakordia 2025 di Jakarta.
  • ASN Kemenag memikul tanggung jawab moral besar karena pelayanan mereka bersentuhan langsung dengan sendi kehidupan beragama masyarakat.
  • Pengawasan Kemenag kini berfokus pada pencegahan korupsi sistemik dan pembangunan mental ASN agar berani menolak segala gratifikasi.

Suara.com - Sebuah analogi dilontarkan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar di tengah peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025.

Menag Nasaruddin menegaskan bahwa integritas bukan sekadar slogan, melainkan identitas utama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama, sekaligus menjadi fondasi utama kepercayaan publik terhadap seluruh layanan keagamaan di Indonesia.

Pesan kuat ini disampaikan Menag Nasaruddin di hadapan jajarannya dalam acara Peringatan Hakordia 2025 yang digelar di Auditorium H.M Rasjidi, Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta, pada Kamis (11/12/2025).

Menurutnya, ASN Kemenag memikul sebuah beban dan tanggung jawab moral yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pegawai di instansi lainnya.

Alasannya sederhana namun fundamental: setiap gerak-gerik dan kebijakan ASN Kemenag bersentuhan langsung dengan pelayanan nilai-nilai luhur, etika, dan sendi-sendi kehidupan beragama masyarakat.

Hal ini membuat setiap individu di Kemenag berada di bawah sorotan publik yang lebih tajam, di mana kesalahan kecil sekalipun bisa berakibat fatal terhadap citra institusi.

Menggunakan perumpamaan yang mengena, Nasaruddin menggambarkan betapa krusialnya menjaga kebersihan diri dan institusi bagi seorang abdi negara di kementeriannya.

“Menjadi ASN Kemenag itu seperti air putih, sedikit saja tercemar, semua orang akan melihatnya. Karena itu, kita harus menjaga perilaku, ruang kerja, dan interaksi agar tidak menimbulkan fitnah atau peluang penyimpangan,” kata Nasaruddin.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya langkah-langkah preventif yang konkret. Salah satunya adalah penataan ruang pelayanan di setiap kantor Kemenag.

Baca Juga: Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?

Ia tidak ingin kantor-kantor Kemenag menjadi area yang terlalu bebas sehingga membuka celah terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) atau praktik-praktik transaksional yang tidak sehat.

Dalam kesempatan yang sama, Menag Nasaruddin juga secara terbuka mengajak seluruh ASN untuk membangun mental yang kuat dan berani.

Keberanian yang dimaksud adalah untuk secara tegas menolak segala sesuatu yang bukan merupakan haknya.

Ini mencakup segala bentuk gratifikasi, upaya suap, tekanan dari pihak luar, hingga intervensi yang dapat mengganggu independensi dalam bekerja.

Mengutip pesan bijak dari para ulama, Nasaruddin mengingatkan bahwa integritas adalah cahaya yang menerangi. Sebuah amanah, sebesar apa pun itu, tidak akan pernah kokoh berdiri jika tidak ditopang oleh pilar kejujuran yang mutlak.

“Mari kita persembahkan yang terbaik untuk Kementerian Agama. Dengan integritas, Kemenag akan menjadi instansi yang bersih, kuat, dan terpercaya,” tutur Nasaruddin.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI