Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 12 Desember 2025 | 16:49 WIB
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar kios pedagang usai dibakar massa saat kericuhan di kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (11/12/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/rwa]
Baca 10 detik
  • Amuk massa brutal di Kalibata, Jakarta Selatan, terjadi setelah dua penagih utang motor tewas pada Kamis malam.
  • Para pedagang menyelamatkan diri dari kebakaran dengan memanjat pagar berduri menuju kantor Kemendagri terdekat.
  • Polisi memeriksa enam saksi terkait insiden pengeroyokan dan perusakan kios yang dipicu sengketa utang piutang.

Suara.com - Asap pekat dan puing-puing hangus menjadi saksi bisu nasib nahas yang menimpa sejumlah pedagang di kawasan kuliner Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Mereka menjadi korban salah sasaran dari amuk massa brutal yang dipicu masalah utang piutang sepeda motor, yang berujung tewasnya dua orang penagih utang atau mata elang pada Kamis (11/12) malam.

Di tengah kobaran api yang melahap habis sumber pencaharian mereka, para pedagang di Kalibata ini harus berjuang menyelamatkan nyawa.

Salah satunya adalah Andi, seorang pegawai yang telah mengabdi di sana selama puluhan tahun. Baginya, malam itu adalah pertaruhan antara hidup dan mati.

"Karena ketakutan, karena ini sudah dibakar, kita cari jalan supaya gimana caranya kita berempat ini jangan sampai kepanggang. Sampai, ya, kondisi luka-luka seperti ini," kata Andi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Kisah pelariannya begitu dramatis. Pria yang sudah 20 tahun menggantungkan hidupnya di lokasi itu terpaksa memanjat pagar berduri tinggi bersama tiga rekannya.

Mereka nekat melompat masuk ke dalam area kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang bersebelahan, mencari perlindungan dari amukan massa yang membabi buta.

Luka sobek di tangan dan kaki akibat kawat duri seakan tak terasa. Saat itu, yang ada di benak mereka hanyalah bagaimana caranya agar tidak terpanggang hidup-hidup di dalam kios yang sudah dikepung api.

Mereka bersembunyi di dalam gedung Kemendagri hingga situasi di luar benar-benar aman, pasrah menyaksikan impian dan kerja keras mereka menjadi arang.

Kini, yang tersisa hanyalah kerugian materi yang tak terhitung.

Baca Juga: Kengerian di Kalibata! Amukan Matel Hanguskan Puluhan Kios, Pedagang Ini Nyaris Terbakar

"Ya, ini mesin chiller, mesin freezer, kemudian ada brankas segala macam ini juga belum bisa hitung semuanya," ujar Andi sebagaimana dilansir Antara.

Sebelum api berkobar, para pedagang sebenarnya sudah berusaha mengamankan diri dengan menutup rapat pintu akses. Namun, kekuatan massa yang beringas tak terbendung. Mereka merangsek masuk, merusak, dan tanpa ampun membakar kios serta warung yang tak ada sangkut pautnya dengan masalah awal.

Kisah pilu lainnya datang dari Henny Maria, seorang pedagang steak yang baru merintis usahanya sejak 2022.

Ia baru saja selesai merenovasi dua tenda dan satu kiosnya pada September 2025 lalu, dengan harapan bisnisnya bisa semakin berkembang. Namun, harapannya kini pupus.

"Yang kami sayangkan, kami menjadi korban ketidakadilan dari segelintir oknum yang menurut saya melakukan kerusuhan tidak pada tempatnya, itu saja," ucap Henny menahan sesak.

Untuk membangun bisnisnya dari nol, Henny memberanikan diri meminjam uang dari bank sebesar hampir Rp97 juta.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI