Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang

Bella Suara.Com
Selasa, 16 Desember 2025 | 11:06 WIB
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
Ilustrasi - Pasukan Khusus TNI AL melakukan perimeter tempur saat Latihan Operasi Dukungan Pasukan Khusus di Pulau Damar, Jakarta, Senin (19/9/2022) dini hari. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja /foc].
Baca 10 detik
  • Ketegangan terjadi di tambang emas PT SRM Ketapang pada Minggu (14/12/2025) melibatkan sekitar 15 WNA China.
  • Insiden bermula dari pengejaran operator drone oleh petugas keamanan dibantu lima anggota TNI.
  • Penyerangan mengakibatkan kerusakan satu mobil dan satu motor perusahaan, motif masih diselidiki polisi.

Suara.com - Ketegangan sempat terjadi di kawasan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (SRM), Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Minggu (14/12/2025) sore. Sedikitnya 15 warga negara asing (WNA) asal China diduga terlibat dalam insiden penyerangan terhadap petugas keamanan perusahaan, yang juga melibatkan anggota TNI di lokasi.

Peristiwa tersebut berlangsung di Desa Pemuatan Batu, Kecamatan Tumbang Titi, sekitar pukul 15.40 WIB. Akibat insiden itu, satu unit mobil dan satu sepeda motor milik perusahaan mengalami kerusakan berat.

Chief Security PT SRM, Imran Kurniawan, mengungkapkan bahwa insiden bermula dari aktivitas mencurigakan di sekitar area tambang.

Sekitar pukul 15.30 WIB, petugas keamanan mendeteksi adanya penerbangan drone di kawasan operasional perusahaan.

Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, petugas pengamanan sipil PT SRM dibantu lima anggota TNI yang sedang melaksanakan latihan dasar satuan (LDS) di lokasi melakukan pengejaran terhadap operator drone.

Sekitar 300 meter dari pintu masuk kawasan tambang, petugas mendapati empat WNA yang diduga menerbangkan drone. Namun situasi berubah ketika sebelas WNA lainnya tiba-tiba datang ke lokasi.

“Mereka membawa senjata tajam, airsoft gun, serta alat setrum. Karena kalah jumlah dan untuk menghindari benturan lebih lanjut, petugas langsung menyelamatkan diri ke dalam area perusahaan,” kata Imran.

Dalam situasi tersebut, aksi penyerangan pun terjadi. Kendaraan perusahaan menjadi sasaran, menyebabkan kerusakan cukup parah.

“Dalam kejadian itu, satu unit mobil dan satu sepeda motor milik perusahaan mengalami kerusakan berat akibat aksi penyerangan oleh WN China,” ujar Imran saat dikonfirmasi wartawan, Minggu.

Baca Juga: Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan

Hingga kini, motif penerbangan drone maupun dugaan penyerangan tersebut masih belum diketahui. Pihak perusahaan telah mengamankan satu bilah senjata tajam yang diduga berkaitan dengan insiden tersebut sebagai barang bukti.

Kepolisian setempat membenarkan adanya kejadian itu. Kapolsek Tumbang Titi, Iptu Made Adyana, menyatakan situasi di lokasi telah terkendali.

“Belum ada laporan resmi. Namun, situasi saat ini sudah kondusif,” ujar Made Adyana saat dihubungi wartawan.

Ia menambahkan, PT SRM saat ini masih berkoordinasi dengan tim kuasa hukum untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

Sementara itu, aparat kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pendalaman awal terkait peristiwa tersebut.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI