-
LAZ Al Azhar bersama YPI Al Azhar mengadakan Aksi Tanggap Bencana di Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara, meliputi logistik, medis, psikososial, dan pemulihan fisik.
-
Bantuan di Sumatra Barat meliputi makanan siap saji, sembako, air bersih, layanan psikososial, serta asesmen dan bantuan sarana pemulihan awal pascabencana.
-
Di Aceh (Pidie Jaya, Aceh Tamiang) dan Sumut, LAZ Al Azhar menyalurkan logistik, layanan medis/psikososial, dan melakukan asesmen kerusakan untuk tahap pemulihan lanjutan.
Suara.com - Bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera memanggil nurani kita untuk bergerak. Merespons kondisi darurat tersebut, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar bersama jaringan sekolah-sekolah Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar menunjukkan aksi nyata kolaborasi kemanusiaan.
Mereka menggelar Aksi Tanggap Bencana Nasional secara masif untuk membantu masyarakat terdampak di Sumatera Barat, Aceh, hingga Sumatera Utara.
Sejak pertengahan Desember 2025, tim relawan telah terjun ke lapangan. Tidak hanya sekadar membagikan sembako, pendekatan yang dilakukan sangat holistik, mencakup distribusi logistik, layanan dapur umum, aksi medis, dukungan psikososial, hingga asesmen pemulihan fisik pascabencana.
Di provinsi Sumatera Barat, respons cepat dilakukan dengan membuka posko utama di Kota Padang. Fokus bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang mendesak.
Tercatat, sebanyak 1.910 paket makanan siap saji telah mendarat di tangan warga Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam.
Tak hanya itu, LAZ Al Azhar juga menyuplai 328 paket sembako untuk menjaga asap dapur umum tetap mengepul di wilayah Pesisir Selatan. Aksi kemanusiaan ini juga menyentuh aspek sanitasi dan kenyamanan warga melalui distribusi air bersih sebanyak 8.000 liter di Kecamatan Koto Tangah.
"Aksi bersih-bersih lumpur di rumah warga. Penyaluran perlengkapan tidur (kasur, tikar, selimut). Layanan psikososial untuk menguatkan mental penyintas di Kabupaten Agam," kata Direktur LAZ Al Azhar, Iwan Rahmat, Selasa 16 Desember 2025.
Iwan Rahmat mengatakan, tim LAZ Al Azhar mendirikan posko di dua titik krusial Aceh, yakni Pidie Jaya dan Aceh Tamiang. Di Pidie Jaya, tepatnya di Desa Sagoe, relawan mendistribusikan 1.050 paket makanan dan 100 paket hygiene kit.
![KLH akan menempuh jalur hukum terhadap delapan perusahaan, termasuk PT Agincourt Resources, pengelola tambang emas di kawasan hutan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara karena diduga memperparah banjir Sumatera Utara. Foto: Warga berjalan di antara gelondongan kayu pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (11/12/2025). [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/15/17872-banjir-sumatera.jpg)
Dia juga menjelaskan Tim medis juga diterjunkan untuk memberikan pengobatan gratis bagi 100 warga yang mulai terserang penyakit pascabencana. Saat ini, tim bahkan tengah mengebut pembangunan MCK darurat.
Baca Juga: Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir
Sementara di Aceh Tamiang, kata dia fokus utama adalah ketersediaan air bersih. Sebanyak 1.600 galon air bersih disalurkan ke desa-desa terdampak di Kecamatan Rantau, mengingat sumber air warga tercemar lumpur. Asesmen kerusakan juga dilakukan terhadap Masjid Taqwa Muhammadiyah di Desa Paya Bedi yang rusak parah.
Di Sumatera Utara, bantuan menyasar Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, dengan distribusi makanan siap saji serta asesmen pemulihan fisik sarana pendidikan dan rumah ibadah.
Iwan Rahmat, menegaskan bahwa aksi ini adalah bukti kekuatan sinergi antara lembaga zakat, institusi pendidikan, dan donatur. Pihaknya memastikan pendampingan tidak akan berhenti saat air surut, melainkan berlanjut hingga warga bisa mandiri kembali.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar sekolah-sekolah Al Azhar se-Indonesia atas sinergi ini. Aksi yang kita lakukan tidak berhenti di tahap emergency saja. Setelah kebutuhan dasar penyintas terpenuhi, program akan dilanjutkan dengan recovery atau pemulihan pascabencana, seperti recovery fisik dengan membangun huntara, MCK darurat, musala darurat, hingga pemulihan ekonomi," tegasnya.