Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 18 Desember 2025 | 11:52 WIB
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
Mendiang Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong. (Ist)
Baca 10 detik
  • Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong, meninggal dunia pada Juni 2021 dalam penerbangan Denpasar-Makassar.
  • Kematiannya viral kembali karena ia dikenal menolak izin operasi PT Tambang Mas Sangihe seluas 42.000 hektare.
  • Kepolisian menyimpulkan kematian disebabkan penyakit menahun, namun publik masih berspekulasi karena waktunya yang kontroversial.

Suara.com - Empat tahun setelah kepergiannya, nama Helmud Hontong, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, mendadak kembali bergaung kencang di jagat media sosial. Misteri di balik kematiannya yang dinilai janggal pada 2021 silam kembali menjadi perbincangan panas, memantik kembali pertanyaan yang belum sepenuhnya terjawab.

Fenomena viral ini muncul bukan tanpa konteks. Di saat Indonesia dirundung duka akibat serangkaian bencana ekologis, terutama banjir bandang di Sumatra yang menelan ribuan korban, kesadaran publik terhadap isu lingkungan tengah berada di puncaknya.

Cerita perlawanan Helmud Hontong terhadap industri ekstraktif seolah menemukan relevansinya kembali.

Pemicunya adalah sebuah unggahan bernada satir dari akun X @logos_id. Akun tersebut secara tajam mengingatkan warganet agar “tidak mencari pemegang saham PT Tambang Mas Sangihe yang izinnya ditolak oleh wakil bupati ini.”

Kalimat singkat namun menusuk itu sontak meledak, menyebar luas dan membuka kembali kotak pandora perihal wafatnya sang wakil bupati. Bagi banyak warganet, unggahan itu seolah menjadi kode atas sebuah kejanggalan besar.

Helmud Hontong menghembuskan napas terakhirnya pada 9 Juni 2021. Secara hukum, aparat penegak hukum telah menutup kasus ini.

Kesimpulan resmi dari pihak kepolisian menyatakan bahwa Helmud meninggal dunia murni akibat komplikasi penyakit menahun yang dideritanya.

Hasil penyelidikan menegaskan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun jejak racun di tubuhnya.

Meski begitu, keraguan publik tak pernah benar-benar surut. Benang merah yang sulit diabaikan adalah momentum kematiannya yang terjadi tak lama setelah ia secara terbuka dan tegas menolak rencana pertambangan emas skala besar di tanah kelahirannya, Kepulauan Sangihe.

Baca Juga: Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?

Kronologi Kematian di Udara

Peristiwa tragis yang menimpa Helmud terjadi di dalam kabin pesawat Lion Air dengan rute Denpasar–Makassar. Sekitar 20 menit setelah pesawat lepas landas, Helmud tiba-tiba mengeluhkan pusing hebat kepada ajudannya.

Pertolongan pertama diberikan dengan mengoleskan minyak kayu putih, namun kondisinya terus menurun drastis.

Tak lama kemudian, Helmud Hontong kehilangan kesadaran di kursinya, di ketinggian ribuan kaki.

Seorang dokter yang kebetulan menjadi penumpang di penerbangan yang sama segera memberikan pertolongan darurat, termasuk upaya memacu kerja jantung. Namun, takdir berkata lain. Nyawa Helmud tidak tertolong.

Perlawanan Terhadap Raksasa Tambang

Sebelum kematiannya, nama Helmud Hontong menjadi sorotan karena keberaniannya melawan arus. Ia secara resmi mengirimkan surat kepada Kementerian ESDM, mendesak pencabutan izin operasi PT Tambang Mas Sangihe (TMS).

Izin konsesi tambang PT TMS bukanlah proyek kecil. Luasnya mencakup area sekitar 42.000 hektare. Angka ini setara dengan hampir 57 persen dari total luas daratan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Artinya, lebih dari separuh wilayah kabupaten terancam menjadi area pertambangan emas.

Penolakan keras Helmud didasari oleh kekhawatiran mendalam akan dampak kerusakan lingkungan. Ia meyakini aktivitas tambang akan menghancurkan ekosistem pulau-pulau kecil yang rapuh dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Sangihe yang bergantung pada alam.

Kombinasi antara perlawanan gigihnya dan kematiannya yang begitu mendadak inilah yang terus menyuburkan spekulasi di kalangan publik.

Kini, Helmud Hontong tidak hanya dikenang sebagai seorang pejabat, tetapi telah menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap ancaman kerusakan lingkungan atas nama investasi.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI