Jerman, Negara dengan Investasi Mobil Listrik Terbesar di Dunia

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 13 Maret 2018 | 19:19 WIB
Jerman, Negara dengan Investasi Mobil Listrik Terbesar di Dunia
Sebuah mobil listrik sedang mengisi ulang baterainya. [Shutterstock]

Suara.com - Industri otomotif Jerman rupanya menjadi investor mobil listrik terbesar di dunia, demikian diungkap kantor berita AFP berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan Senin (12/3/2018).

Dalam lebih dari dua tahun terakhir, Volkswagen, Daimler, dan BMW telah mengumumkan investasi di bidang mobil listrik senilai 4,7 miliar dolar. Investasi itu digelontornya di berbagai negara di dunia, demikian lapor lembaga konsultan EY.

Jumlah jauh di atas nilai investasi perusahaan Amerika Serikat, yang hanya 335 juta dolar AS dan 19 juta dolar AS di Jepang.

"Mobil listrik akan terus tumbuh semakin besar dalam jangka waktu menengah," kata analis EY, Peter Fuss.

Pabrikan-pabrikan mobil Jerman sebelumnya memang memiliki beberapa model kendaraan listrik dan hibrida untuk diluncurkan dalam beberapa tahun ke depan. Tetapi mereka baru mulai benar-benar serius dalam beberapa tahun terakhir, terutama mengenai pengembangan baterai.

Volkswagen menghabiskan hampir 2 miliar euro untuk mengubah dua pabriknya di Jerman menjadi pabrik mobil listrik. Sementara Daimler, induk Mercedes-Benz, berencana membangun pabrik baterai di AS.

Investasi besar-besaran Jerman ini dinilai wajar karena sejumlah pasar utama otomotif dunia, termasuk di dalam negerinya sendiri, mulai ketat soal pembatasan mobil-mobil konvesional berbahan bakar minyak.

Sejumlah kota besar di Eropa, seperti Paris dan London, sudah mulai mempertimbagkan untuk melarang mobil-mobil diesel beroperasi di jalanan umum.

Cina, pasar mobil terbesar dunia, mulai tahun depan akan mengetatkan kuota mobil berenergi terbarukan dari total mobil yang dijual di negerinya.

Penjualan merek-merek Jerman kini boleh dibilang belum menonjol dan masih kalah dari pesaing seperti BAIC dari Cina, Renault-Nissan, atau Tesla. Tetapi mereka berharap bisa meraup pasar lebih besar dengan sejumlah model baru di 2019 hingga 2020.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI