Best 5 Otomotif Pagi: Buaya Berkalung Ban, Pabrik Buka Pasca COVID-19

Selasa, 18 Februari 2020 | 07:50 WIB
Best 5 Otomotif Pagi: Buaya Berkalung Ban, Pabrik Buka Pasca COVID-19
Seekor buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat muncul ke permukaan sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (2/2/2020). [ANTARA Foto/Mohamad Hamzah]
Uji coba tilang elektronik di Surabaya. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Achmad Ali].
Uji coba tilang elektronik di Surabaya. Sebagai ilustrasi [Suara.com/Achmad Ali].

Bagi pengguna jalan raya di Ibu Kota Jakarta, mulai kawasan Kota, Istana Negara, Bundaran Hotel Indonesia, Kuningan, Pancoran, Grogol, Halim, Rawamangun, sampai Cempaka Putih, mereka telah akrab dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE) atau tilang elektronik.

Kini, tilang elektronik ini juga dikenalkan ke kota terbesar kedua di Tanah Air, yaitu Surabaya. Yak opo, Rek, begitu kalau meminjam istilah ngobrol akrab gaya Suroboyoan yang artinya, "Jadi bagaimana nih, Bung". Jelas para pengguna mesti semakin tertib dalam berkendara.

Baca selengkapnya

4. Suka Double Cab, Matt Wright Siap Tolong Buaya Berkalung Ban di Palu

Matt Wright bersama double cab Ford Raptor dan si buaya, ia menuliskan caption
Matt Wright bersama double cab Ford Raptor dan si buaya, ia menuliskan caption "Raptor meets Otis" [screenshot Instagram: @mattwright].

"C'mon, let's catch him!" seru pakar buaya Matt Wright via IGTV video yang diunggah akhir pekan kemarin (16/2/2020). Latar belakangnya satu unit mobil double cabin, Sungai Palu, serta suasana alam sekitar yang masih belum pulih dari kondisi pasca tsunami.

Sudah berhari-hari, pakar buaya asal Australia itu berada di lokasi, bersama para anggota Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Timur, serta Polairud Polda Sulawesi Tenggara. Tujuannya adalah membebaskan ban yang melilit seekor buaya. Baca kisah awalnya di sini.

Baca selengkapnya

5. Di Indonesia, Wabah COVID-19 Tak Pengaruhi Produksi Wuling

Wuling Almaz di GIIAS 2019, lengkap dengan penyebutan label harganya. Sebagai ilustrasi produksi Wuling [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Wuling Almaz di GIIAS 2019, lengkap dengan penyebutan label harganya. Sebagai ilustrasi produksi Wuling [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Saat ini, perusahaan otomotif global yang memiliki pabrik di China, juga memiliki rantai suplai komponen dari negara itu tengah mengalami masa penghentian sementara akibat wabah Wuhan Coronavirus atau COVID-19. Dalam artian, produktivitas terdampak dengan terjadinya serangan virus ini.

Baca Juga: Puncak Wabah Coronavirus, Rawan Pasokan Komponen Otomotif

Namun, kondisi penghentian produksi sementara di sektor otomotif ini tak terjadi di Indonesia. Dikutip dari kantor berita Antara, Ivan Pudya Sumanta, Manager Marketing Kumala Group menyatakan kondisi positif atas produksi brand Wuling di Tanah Air.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI