“Berkat penangkal nuklir kita yang andal dan efektif, keamanan dan masa depan negara kita akan dijamin selamanya.”
Hubungan yang kian tegang dengan Amerika Serikat
Hubungan dingin antara Korea Utara dengan Amerika Serikat mungkin juga menjadi alasan bagi DPRK untuk menunjukkan kekuatan militer pada hari libur nasional yang begitu penting di negara itu.
Parade militer besar terakhir yang dipentaskan di Korea Utara diadakan di Pyongyang pada September 2018. Saat itu, DPRK merayakan ulang tahun ke-70 berdirinya negara.
Saat itu dipamerkan tank, jet tempur, dan peluncur rudal, tetapi tidak ada rudal balistik.
Perayaan itu berlangsung di tengah fase baru pemulihan hubungan Korea Utara-Amerika Serikat yang hanya berselang beberapa minggu setelah pertemuan bersejarah pertama antara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump di Singapura pada Juni 2018.
Tetapi hubungan telah memburuk sejak gagalnya putaran kedua pembicaraan mereka di Vietnam pada KTT AS-DPRK Hanoi pada Februari 2019.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan kepada media milik pemerintah Korea Utara KCNA, Kim Yo Jong - adik perempuan Kim Jong Un - mengatakan dia melihat sedikit peluang untuk mengadakan pertemuan puncak pada akhir tahun.
"Saya ragu bahwa hal-hal seperti pembicaraan KTT DPRK-AS akan terjadi tahun ini,” ujarnya sambil menambahkan bahwa tidak seperti bagi Amerika Serikat, pembicaraan seperti itu “tidak bermanfaat sama sekali buat kami.”
Baca Juga: Kawasaki Ancang-ancang Rilis Sederet Motor Baru, Ada Enam Unit!
Itu adalah pesan yang jelas dan pesan berikutnya mungkin akan datang hanya dalam waktu beberapa hari di parade militer pada 10 Oktober nanti. (ae/vlz) Diadaptasi dari artikel asli berbahasa Jerman oleh Jon Shelton