Suara.com - PT Toyota Astra Motor menghadirkan Toyota Raize sebagai produk SUV lima penumpang bagi pasar Indonesia. Untuk tipe tertinggi, tersedia Toyota Raize GR Sport.
Produk satu ini memiliki fitur cukup lengkap. Salah satu yang paling mencolok adalah penggunaan fitur Toyota Safety Sense (TSS).
Mengapa hanya tipe tertinggi Toyota Raize yang disemat fitur TSS?
Director Marketing PT TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, segmentasi Toyota Raize memang terbagi beberapa segmen.
"Konsumen berkeinginan memilih spesifikasi lengkap atau full specs bisa pilih GR Sport. Karena ada tipe konsumen yang selalu beli top grade, melihat mobil tidak seperti kendaraan, melainkan gadget," ujar Anton Jimmi Suwandy.
![Toyota Raize 1200cc akan meluncur di paruh kedua 2021. [Antara/Alviansyah Pasaribu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/04/64854-toyota-raize.jpg)
Selain itu, sebagai tipe tertinggi, Raize GR Sport juga hanya tersedia dalam versi transmisi otomatis atau matik. Dengan demikian, konsumen tidak akan mendapat versi manual saat memilih tipe tertinggi.
"Berdasarkan pemantauan kami, majority customer yang memilih tipe GR adalah pengguna matik. Itu berdasarkan suara konsumen kami di pasar," terang Anton Jimmi Suwandy.
Mengutip laman ToyotaAstra, setidaknya ada empat jenis fitur keamanan dan keselamatan yang menjadi bagian TSS:
Pre-Collision System
Baca Juga: Identitas Baru, Rolls-Royce Tata Ulang Butik di London dan Shanghai
- Pre-Collision System (PCS) bekerja dibantu sensor radar dan kamera untuk mendeteksi keberadaan mobil di depan. Jika sistem melihat adanya kemungkinan tabrakan, PCS akan memperingatkan pengemudi sehingga memiliki kesempatan untuk menghindar.
- Bahkan, sistem akan melakukan pengereman secara otomatis untuk menghindari kecelakaan.
Dynamic Radar Cruise Control
- Dynamic Radar Cruise Control (ACC) merupakan pengembangan dari fitur cruise control. Sistem DRCC dapat memantau keberadaan kendaraan lain di depan dan menjaga jarak aman dalam kecepatan di atas 50 km per jam.
- Dibantu kamera di depan, DRCC dapat memperhitungkan dimensi kendaraan di depan, termasuk membaca marka jalan.
Lane Departure Alert
- Lane Departure Alert (LDA) with Steering Assist. Fitur ini untuk mengantisipasi potensi kecelakaan akibat micro sleep atau tertidur pulas tiba-tiba, ketika pengemudi sedang membawa kendaraan. Masih mengandalkan sensor kamera, sistemnya membaca marka jalan, baik yang berwarna putih maupun kuning. Selanjutnya memberikan peringatan jika terjadi deviasi atau pergerakan mobil yang menjauh dari posisi seharusnya.
- Ketika pengemudi mengalami micro sleep dan mobil melenceng dari lajur semestinya, LDA akan mengoreksi kemudi ke posisi normal. Fitur LDA dan DRCC dapat menjaga pengemudi dari potensi celaka.
Automatic High Beam
- Fitur ini akan mendeteksi apakah ada mobil di depan atau dari arah berlawanan ketika melaju di malam hari.
- Saat diaktifkan, AHB membantu mendeteksi lampu depan mobil sendiri, dan lampu belakang kendaraan sebelumnya, kemudian secara otomatis beralih antara high dan low beams.
- Fitur ini membuat pengemudi tetap waspada dan lebih cepat mendeteksi adanya halangan yang membahayakan.