Rusia Ramai Ditinggal Produsen Otomotif, Pakar: Perusahaan Ini Bakal Rugi, Ceruk Pasar Kini Diincar India dan China

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 10 Maret 2022 | 14:36 WIB
Rusia Ramai Ditinggal Produsen Otomotif, Pakar: Perusahaan Ini Bakal Rugi, Ceruk Pasar Kini Diincar India dan China
Ilustrasi mobil (Shutterstock).

Transportasi dan Komponen

Ilustrasi pabrik mobil. [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]
Ilustrasi pabrik mobil. [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]

Produsen mobil asing juga mengikuti jejak come-outer. Daimler Trucks menangguhkan proyek bersama dengan KamaAZ Rusia, sementara pembuat mobil Jepang Mitsubishi Motors mengatakan mungkin menghentikan produksi mobil di Rusia.

BMW dan Ford juga telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penjualan dan produksi mobil di Rusia.

Jaguar Land Rover, General Motors, Volkswagen, Skoda, Porsche, Mazda dan Honda telah menghentikan ekspor kendaraan mereka ke Rusia.

Pabrik Hyundai Rusia, Stellantis (sebelumnya PSA Peugeot Citroen) dan Renault telah berhenti. Namun demikian, tampaknya tidak satupun dari mereka cenderung tidak pernah kembali.

Situasi ini tidak menimbulkan malapetaka bagi pembeli mobil Rusia, menurut pengamat, yang memperkirakan bahwa pembuat mobil China kemungkinan akan mendapat manfaat ketika saingannya keluar dari Rusia.

Menurut Automotive News, ekspor kendaraan dari China ke Rusia meningkat tiga kali lipat menjadi 122.800 pada 2021 dari 42.700 pada 2020 dengan Chery, Haval dari Great Wall Motor dan Geely menjadi mobil terlaris di negara ini.

Dengan demikian, Haval adalah merek terlaris kedua belas Rusia pada tahun 2021, Chery berada di urutan ketiga belas, dan Geely berada di urutan keenam belas, menurut angka Asosiasi Bisnis Eropa yang berbasis di Moskow.

Dealer mobil Rusia juga mengharapkan produsen mobil Cina BYD, Saik, Foton, FAW, Shaanxi dan JAC untuk mengisi ceruk pasar. Selain itu, TATA dan Mahindra India juga dapat melompat, menurut mereka.

Baca Juga: Gaikindo Menyebutkan Trend MPV Masih Mendominasi, Namun SUV Tak Kalah Pamor

"Perusahaan-perusahaan India tertarik untuk memaksimalkan keuntungan mereka," kata Dr. Anuradha Chenoy, Profesor Pusat Studi Rusia dan Asia Tengah di Universitas Jawaharlal Nehru.

"Pasar Rusia sangat menarik bagi produsen India. Barat akan membuatnya sangat sulit bagi Rusia. Tapi pasar harus terus berlanjut. Jadi, bisnis India akan mencari cara untuk melakukan bisnis dengan Rusia."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI