Soal mobil listrik, ia belum menbahas detail. Pasalnya pabrikan masih mempertimbangkan kualitas produk dan keterjangkauan masyarakat akan harga jual EV yang masih terbilang cukup tinggi di Indonesia.
"Kemampuan produk untuk dibeli atau dimiliki juga harus disiapkan supaya masyarakat dalam skala luas bisa menikmai produk kami. Sehingga mobil listrik yang dipasarkan di sini bukan skala niche atau terbatas, akan tetapi produk yang bisa dinikmati oleh semua, dari berbagai kalangan," jelas Arief Syarifudin.
"Kami tidak bisa secara gamblang menyatakan akan boyong mobil listrik atau EV baru. Baik langsung dijual atau sebatas dikenalkan, karena di dalamnya juga mencakup adanya regulasi pajak atas mobil yang diproduksi, dan seterusnya. Sehingga mesti dipertimbangkan secara menyeluruh, dan memberikan produk bermutu untuk konsumen," tutupnya.