Ia menjelaskan bahwa transportasi massal Bandung, khususnya cekungan Bandung, sudah dimulai Sabtu (24/12) ini dengan hadirnya rute BRT (Bus Rapid Transit) untuk Kota Bandung menggunakan delapan bus listrik.
"Alhamdulillah, delapan bus listrik itu produksi dalam negeri dari PT INKA di Jawa Timur dengan kapasitas 19 plus 5 sekitar 25-an penumpang," katanya.
Ridwan menambahkan bahwa topografi Bandung berbeda dengan daerah lain seperti Jakarta, Semarang, atau Surabaya yang tanahnya datar dan jalannya lebar.
Cekungan Bandung itu dari zaman kolonial berupa jalan yang kecil-kecil, berkelok-kelok, dan berbukit-bukit sehingga transportasi massalnya banyak tantangan.
"Oleh karena itu, kami akan pakai BRT yang hari ini diluncurkan bus listriknya," kata Ridwan.
Dalam peluncuran Angkutan Massal Bandung Raya Go Green, turut hadir Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro dan sejumlah jajaran.