Motor Kehabisan Air Radiator Bisa Jadi Petaka, Ini Sederet Efeknya

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 11 Januari 2024 | 17:12 WIB
Motor Kehabisan Air Radiator Bisa Jadi Petaka, Ini Sederet Efeknya
Ilustrasi mesin motor mengalami overheat dan cara penanganannya (Dok. Astra Motor Yogyakarta)

1. Suhu mesin naik

Indikator utama kehabisan air radiator adalah naiknya suhu mesin. Suhu mesin yang normal berkisar antara 80-90 derajat Celcius. Jika suhu mesin melebihi 100 derajat Celcius, maka mesin kemungkinan besar mengalami overheating.

2. Terjadi kebocoran

Tanda-tanda kebocoran cairan pendingin dapat dilihat dari adanya jejak noda merah di bawah kendaraan. Selain itu, Anda juga dapat memeriksa radiator dan selang-selang radiator untuk melihat apakah ada tanda-tanda kebocoran.

3. Mesin ngelitik

Mesin ngelitik adalah kondisi di mana mesin mengeluarkan suara kasar seperti ketukan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh overheating, salah satu penyebabnya adalah kehabisan air radiator.

4. Mesin mogok

Jika mesin mengalami overheating yang parah, maka mesin dapat mogok. Hal ini disebabkan oleh kerusakan komponen mesin akibat suhu yang terlalu tinggi.

Langkah Pencegahan

Baca Juga: Insentif Kendaraan Listrik Indonesia Efektif Pekan Depan

Untuk mencegah terjadinya kehabisan air radiator, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:

1. Periksa level cairan pendingin secara rutin

Level cairan pendingin harus selalu diperiksa secara rutin, terutama sebelum memulai perjalanan. Jika level cairan pendingin kurang, maka segera tambahkan cairan pendingin.

2. Ganti cairan pendingin secara berkala

Cairan pendingin memiliki masa pakai tertentu, yaitu sekitar 2-3 tahun atau 40.000-60.000 kilometer. Cairan pendingin yang sudah lama tidak diganti dapat kehilangan kemampuannya untuk mendinginkan mesin dengan optimal.

3. Perbaiki kebocoran

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI