Suara.com - Bukan cerita baru lagi jika perusahaan teknologi asal Amerika Serikat kerap menyalahgunakan data dan privasi dari penggunanya untuk beragam kepentingan, termasuk penjualan iklan misalnya, yang membuat perusahaan seperti Meta atau Google pernah dituntut.
Walau demikian, agaknya pemerintah Negeri Paman SAM ini ternyata punya kecemasan jika hal serupa terjadi pada mereka.
Bak maling teriak maling, Gedung Putih mengusulkan peraturan baru untuk membatasi produsen mobil China agar tidak menjual kendaraan yang sangat terkoneksi dengan internet di AS.
Dilansir dari Carscoops, meskipun mereka menggunakan pabrik perakitan berada di Meksiko biar harga mobil makin terjangkau di AS, namun wacana ini tetap diguliarkan dengan tujuan untuk melindungi data Amerika.
Peraturan ini bertujuan untuk mencegah 'mobil pintar' mengumpulkan informasi sensitif tentang orang Amerika dan mengirimkannya ke negara-negara yang menimbulkan masalah keamanan data bagi pemerintah AS. Tarif saja mungkin tidak cukup untuk mengatasi masalah ini.
![Desain eksterior BYD Seal yang terinpirasi lautan. [Suara.com/Liberty Jemadu]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/07/62243-desain-byd-seal.jpg)
Pemerintahan Biden menuding bahwa sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh 'mobil pintar' yang sangat terkoneksi untuk mengaktifkan fitur-fitur seperti teknologi bantuan pengemudi dapat digunakan untuk memata-matai orang Amerika.
Peraturan di Tiongkok mengharuskan produsen mobil untuk menyimpan data mereka di dalam perbatasan negara.
Menurut sumber-sumber anonim, pemerintahan Biden dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan perintah eksekutif untuk menangani privasi data paling cepat minggu depan.
Negara-negara lain juga telah menyatakan keprihatinannya tentang penggunaan data yang dikumpulkan oleh kendaraan.
Baca Juga: Kaca Sunroof Bisa Jamuran? Ini Solusi Murahnya
Ada kekhawatiran bahwa kendaraan Tesla dapat digunakan untuk memata-matai karena gambar yang dikumpulkan oleh kamera mereka, yang mengakibatkan pelarangan masuknya kendaraan tersebut ke lokasi militer tertentu di China.