Suara.com - Setelah upaya gagal Michael Andretti untuk membawa tim Amerika ke Formula 1, General Motors (GM) akhirnya berhasil menembus birokrasi dan politik untuk bergabung sebagai tim pabrikan pada tahun 2026.
Menurut Motortrend, pengumuman ini datang setelah seri Formula 1 baru saja selesai menggelar Grand Prix Las Vegas pada akhir pekan lalu.
Formula 1 dianggap tak cuma dianggap sebagai puncak olahraga balap, tetapi juga merupakan yang paling eksklusif. Saat ini hanya ada 10 tim, dan setiap tim hanya bisa menurunkan dua mobil.
Formula 1 membagi keuntungannya dengan tim-tim; ini berarti setiap kali ada pesaing baru yang ingin bergabung, mereka sering mendapat penolakan dari tim-tim lain yang tidak ingin mendapat bagian yang lebih kecil dari kue keuntungan.
Pada tahun 2023, Michael Andretti mengumumkan niatnya untuk membawa tim ke grid Formula 1 pada tahun 2025 atau 2026 dengan GM sebagai mitra mesin di bawah merek Cadillac.
Meskipun badan pengatur F1, FIA, menyetujui tawaran tersebut berdasarkan kelayakan teknis, manajemen Formula One (FOM) memiliki keputusan akhir dan menolak Andretti.

Penolakan ini menyebabkan kegemparan yang memicu Komite Kehakiman DPR untuk meluncurkan penyelidikan terhadap F1.
Dengan GM berhasil bergabung sebagai tim pabrikan dengan merek Cadillac, tampaknya FOM memiliki lebih banyak kepercayaan dibandingkan saat Michael Andretti yang memimpin.
Legenda balap Amerika, Mario Andretti, akan menjabat sebagai direktur di dewan tim, tetapi tidak disebutkan apakah Michael Andretti akan terlibat.
Baca Juga: Deretan Raksasa Otomotif di Ambang Kebangkrutan: Apa Penyebabnya?
Rencana GM di Formula 1