Suara.com - Produsen kendaraan energi baru asal China, BYD, resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan layanan transportasi daring Grab.
Melalui kolaborasi ini, BYD akan menyediakan 50.000 kendaraan listrik (NEV) untuk mitra pengemudi Grab di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama kedua perusahaan untuk mendorong transisi ke ekosistem transportasi ramah lingkungan.
Kendaraan Listrik untuk Masa Depan Grab
Kolaborasi ini melibatkan sejumlah model unggulan BYD seperti Denza D9, Atto 3, Seal, dan M6. Dalam pernyataan resminya, General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang, menegaskan komitmen BYD untuk menciptakan solusi mobilitas tanpa emisi yang mendukung keberlanjutan.
“Kami terus berdedikasi pada tujuan kami untuk membangun ekosistem tanpa emisi. Bersama Grab, kami berupaya mewujudkan visi mendinginkan bumi satu derajat,” ujar Liu Xueliang dalam rilis persnya, Kamis (16/1).
BYD akan memberikan harga preferensial yang kompetitif kepada mitra armada Grab serta pengemudi yang bergabung dalam program ini.
Selain itu, Grab menawarkan skema kepemilikan kendaraan melalui Skema Kepemilikan Mobil Grab, memungkinkan mitra pengemudi untuk menyewa kendaraan listrik dengan potongan harga atau mendapatkan dukungan pembiayaan.
Perjalanan Ramah Lingkungan untuk Pengguna Grab
Baca Juga: Neta Perluas Jaringan Diler 3S Jangkau Pengguna Mobil Listrik di Bekasi
Salah satu fitur menarik dari kolaborasi ini adalah opsi “Perjalanan Ramah Lingkungan”, yang tersedia di negara-negara seperti Indonesia, Singapura, dan Thailand.
Melalui fitur ini, pengguna Grab dapat memilih kendaraan energi baru tanpa dikenakan biaya tambahan. Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya adopsi kendaraan listrik dalam aktivitas sehari-hari.
Di sisi lain, Grab juga akan bekerja sama dengan BYD untuk memperdalam integrasi teknologi Internet of Things (IoT) antara kendaraan listrik dan platform Grab.
Langkah ini bertujuan mengoptimalkan navigasi, perencanaan rute, hingga algoritma data untuk mendukung efisiensi dan pengalaman berkendara yang lebih baik.
“Kolaborasi ini membantu mengurangi hambatan finansial yang sering kali menjadi tantangan dalam adopsi kendaraan listrik, sekaligus memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi mitra pengemudi, termasuk penghematan biaya bahan bakar,” ujar Chuck Kim, Managing Director Group Business Development Grab.
Dominasi BYD di Asia Tenggara